Lihat ke Halaman Asli

Saling Merindu

Diperbarui: 11 Desember 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Menganguk Tanda Memaafkan

Menggapai Harapan-101

@Cerber

Amir bergeming namun, netranya tertuju kepada Sita. Netra mereka beradu. Tetiba Sita menunduk malu. Amir tersadar dari diamnya. Gegas dia beranjak dari kursinya melangkah menghampiri Sita.

"Sita maafkan aku, aku tidak bisa hidup tanpamu," ucap Amir seraya menggenggam tangan Sita.

Sita merasakan desiran darah di raganya, jantungnya berpacu lebih cepat matanya sembab ternyata Sita juga merindukannya. Akhirnya Sita mengangguk tanda ia memaafkan Amir. Sita akan diperkenalkan kepada orang tua Amir itu janjinya.

Tetiba terdengar tepuk tangan yang meriah dari Ibu Sita dan kedua sahabatnya yang ikut menyaksikan kedua insan yang saling merindu.

"Horeeee, gitu donk, berbaikan lagi," ucap Sita dan Nita sambil membariskan giginya.

Susana di rumah Sita menjadi hangat, tidak kaku seperti di awal mereka tiba.

"Ayo ana-anak, kita makan ala kadarnya, ibu sudah siapkan makan malam kita," ucap Ibu Sita dengan wajah mengembang.

Ibu Sita merasa bahagia, anak kesayangannya sudah dewasa dan punya teman yang tidak memandang status sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline