Kebencian Semakin Menjadi.
Menggapai Harapan-87
@Cerpen
"Akhirhya aku bertemu Bang Ridwan. Ibu tidak bersedih lagikan?" tanya Sita.
"Ibu bahagia sekali Nak, semoga abangmu Ridwan segera menemukan pendampingnya," ucap ibu penuh harap.
"Bagaimana Pak tentang bahan bangunannya apa sudah dipesan," tanya ibu Sita.
Sebelum pergi Ridwan sudah memesan bahan bangunan ke matrial yang ada di desa mereka.
Waktunya pulang sudah tiba, Sita bergegas merapikan file yang ada di meja kerjanya. Karyawan lainnya sudah banyak mengetahui hubungan CEO dengan Sita. Banyak yang menghormati Sita bahkan ada juga yang tidak senang.
"Huh, paling-paling hanya permainan CEO saja," ungkap Rara yang melewati ruang kerja Sita.
Sita yang mendengar tidak menghiraukannya.
Rara teman Tina yang suka usil kepada Sita. Kecemburuannya membuat kebenciannya semakin menjadi.
"Vivi ayo kita pulang, nanti kesorean," ajak Sita sembari menghampirinya.