Lihat ke Halaman Asli

Tak Dapat Menghindar

Diperbarui: 2 November 2023   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tak Dapat Menghindar
Menggapai Harapan-68

@Cerpen

Jam istirahat siang pun tiba. Sita gegas membuka bekalnya.

"Vivi makan yok, aku bawa bekal lebih ini untukmu," ucap Sita.

Baru saja Sita menbuka bekalnya, tetiba CEO yang bernama Amir menghampiri
Sita. Diraihnya bekal Sita lalu diberikannya kepada Vivi. Tersentak Vivi menyaksikan sikap Amir. Tidak biasanya dia bersikap seperti itu kepada bawahannya.

Gegas diraihnya tangan Sita mengjaknya pergi.

Semua yang menyaksikan itu heran. Ada yang membulatkan bola matanya, sebahagian menutup mulut dengan kedua tangannya. Nita tak kalah terkejutnya.

"Ya ampun, Sita bahagianya diajak sama CEO," ungkapnya terheran-heran.

Sesampai di lift tetiba pintunya terbuka, Amir melangkah masuk Sita mengikut. Sita tidak dapat berbuat apa-apa. Tangannya masih dipegang  CEO.

"Maaf Pak, tolong lepaskan tanganku," ucap Sita berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Amir.

"Oh, baiklah, lain kali kamu harus mendengarkanku!" balas Amir sembari melepaskan genggamannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline