Lihat ke Halaman Asli

Kaesang Pangarep Ketum PSI 3

Diperbarui: 27 September 2023   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kaesang Pangarep  Ketum PSI 3
@Kolom

Siapakah Kaesang Pangarep?

Tentu tidak asing lagi dengan nama itu. Kaesang adalah putera nomor 1 di Ibdobesia.
Fenomena yang menarik, putra Pak Jokowi Kaesang di angkat menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia.
Tentu banyak yang terkejut mendengar berita yang terkini.
Mendadak terpilih ketua PSI.

Apa maksud dan tujuan?
Kemungkinan diangkatnya Kaesang muda menjadi Ketum PSI tentu berpengaruh besar karena dia anak Presiden RI. Yang fenomenanya figur pemimpin yang patut ditiru dari sikap mau pun kinerjanya.

Saat Kaesang terpilih menjadi ketua PSI yang pertama dia lakukan adalah perkenalan dengan semua anggotanya.
Tidak mungkin bisa bekerja sama tanpa mengenal lebih dahulu anggotanya, demikian pengakuan Kaesang.
Dengan berseloroh dia berbincang-bincang dengan anggotanya.

Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum partai tersebut untuk periode 2023-2028, di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023) malam.

Kaesang adalah ketua ketiga Partai Solidaritas Indobesia.

Ada pun nama ketua PSI 1- 3 adalah:  
1.  Grace Nataline (1982--)
 16 November 2014
2. Giring Ganesha (1983--)18 Agustus 2020
3. Kaesang Pangarep (1994--)25 September 2023

Bagi PSI sendiri menunjuk Kaesang sebagai ketua umum partai dinilai sebagai langkah pragmatis yang jauh dari citra mereka sebagai partai anak muda.
Lewat Kaesang PSI disebut ingin ikut mengambil keuntungan dari popularitas dan approval rating atau tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo yang terbilang cukup bagus berdasarkan survei sejumlah lembaga.

PSI berharap dengan menggamit Kaesang, bisa mendapat limpahan elektoral imbas popularitas dan approval rating Jokowi.
"Kaesang ini memang figur anak muda, walaupun kemarin sore, masih karbitan, tidak mau capek, dan ini semakin menegaskan bahwa pragmatisme, transaksional, karbitan, yang penting punya daya gedor, daya magnet elektoral, itulah PSI. Nyaris tidak ada kaderisasi," jelas Adib.

Arifki menilai apa yang ditempuh PSI lebih pas disebut sebagai sikap realistis. Pemilu yang semakin dekat membuat pilihan PSI kian terbatas untuk menyusun strategi menembus parlemen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline