Lihat ke Halaman Asli

Sakit yang Mendera

Diperbarui: 20 September 2023   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sakit Yang Mendera
Menggapai Harapan-33

@Cerpen

Setelah menyimpan peralatan sawah, Ibu Sita memberishkan raganya yang kotor saat bekerja di sawah.

Pak, Mama sudah selesai, gantian sana jangan lama ya, mama sudah lapar nih," tutur Ibu Sita.

Titah Bu Sita disambut dengan wajah mengembang. Gegas Pak Tino masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Tidak lama Pak Tino sudah keluar dari kamar mandi, wangi sabun mandi menyeruak hingga ke luar. Semua sudah rapi dan terasa segar sehabis membersihkan raganya.
Di meja makan sudah tersaji makan malam mereka.

"Mari kita makan Bu, sehabis kerja seharian rasanya lapar sekali," ucap Sita.
Usai melangitkan doa mereka pun menyantap makanan dengan lahapnya. Makan dengan lauk sederhana serta sayur bening yang menyehatkan tidak mengurangi nikmatnya makan mereka.

***

Di lain tempat

Mentari pagi masih bersembunyi di balik awan, langit tampak mendung. Sepertinya hujan akan turun. Sama halnya yang dirasakan Rika. Wajah cerianya kini meredup akibat menahan sakit yang mendera. Rika yang selalu merasa pusing hingga membuat dia pingsan, akhirnya Ibu dan Kakaknya membawanya ke Rumah Sakit yang ada di Kota. Di desa mereka ada  puskesmas namun,  peralatannya belum memadai.

"Ayo, Nak, bersiap-siap kita akan ke Rumah sakit, semoga penyakitnya sembuh," ungkap Ibu Rika.

Kakak Rika yang sudah bangun sedari pagi, sudah bersiap-siap. Sarapan pagi sudah terhidang di meja makan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline