Pandangan Berkunang-kunang
Menggapai Harapan-28
@Cerpen
"Hei, Sita jangan senang dulu kamu ya, sok-sok jadi orang kaya, sebentar lagi juga putus sekolah," sembari telunjuknya mengarah ke wajah Sita. Sita tidak ingin melayani Rika, gegas dia melangkah menjauhi Rika.
Dari kejauhan Citra melihat Rika menghampiri Sita. Pulang sekolah Citra dijemput oleh Pak Toni supir pribadinya. Ibu Citra sedang menunggu di rumah tantenya sehingga Sita pulang sendiri. Biasanya mereka selalu pulang bersama-sama.
"Bukankah itu Rika? utuk apa dia menghampiri Sita? sepertinya ada yang tidak beres," gumam Citra bermonolog.
"Pak, pak..., berhenti nanti ya Pak!" pinta Citra kepada Pak Toni supirnya.
Pak Toni mempercepat mobilnya. Mobil pun sampai di hadapan Rika dan Sita. Citra membuka pintu mobil lalu keluar menghampiri Rika dan Sita.
"Ada apa Rika, mengapa kamu mengganggu Sita? Tanya Citra.
"Ini, nih. Anak buruh sok, sok kaya, dari mana biaya sekolahnya kalau tidak utang sana, utang sini, kasihan pasti tidak bisa melanjutkan sekolahnya, ha, ha, ha...," Rika puas mengejek Sita.
"Kamu jangan sembarang menuduh ya, justru kamu berempati kepadanya, jangan malah mengejek," seru Citra.