Tidak Akan Lupa Seumur Hidupku
Menggapai Harapan-27
@Cerpen
"Aku ingin sekolah bersama Sita, aku sedih kalau Sita tidak melanjutkan sekolahnya. Sita anak yang baik dan pintar," sebut Citra sembari memeluk Sita.
Buliran bening tak terbendung lagi, air mata Sita menganak sungai di pipinya ia tidak menyangka kebaikan Keluarga Citra memberi beasiswa kepadanya. Ia pun melepaskan pelukannya, lalu melangkah menghampiri Ibu Citra. Sita menyentuh kaki Ibu Citra.
"Ibu, terima kasih atas kebaikan Ibu, aku tidak akan lupa seumur hidupku. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini," tuturnya sembari menunduk, buliran bening mengalir terus membasahi pipinya.
Tersentak Ibu Citra menyaksikan sikap Sita. Ibu Citra memegang bahu Sita.
"Ayo nak, bangunlah kami ikhlas kok memabantumu," balas Ibu Citra sembari menitikkan air mata.
Keesokan harinya, Citra dan Sita bersama-sama mendaftar ke sekolah yang mereka tuju. Sita mengucapkan terima kasih kepada keluarga juragannya. Semangat yang membuncah bergelayut di benaknya. Sita selalu mendapat peringkat di sekolahnya, demikian juga dengan Citra.
Siang itu mentari sangat terik namun, Sita tidak pernah menghiraukannya. Ia tetap menjalaninya dengan sukacita. Dari kejauhan Rika melihat Sita pulang sendiri. Dilangkahkan kakinya dengan langkah seribu hingga Rika mendekati Sita. Dengan sengaja Rika menyenggol Sita, hampir saja Sita terjatuh.
"Aduh, siapa yang menyenggolku? ungkap Sita tersentak.