Kehadiran Juragan
Menggapai Harapan-24
@Cerpen
Sebenarnya Sita ingin tinggal bersama Pakdenya agar dia bisa sekolah namun, berat rasanya meninggalkan kedua orang tuanya.
"Kukuruyukkkk!"
Suara ayam jantan membangunkan Sita dari pembaringannya. Pertama dia melantunkan doa kepada sang pemilik hidup lalu Sita beranjak dari pembaringannya. Suara burung pipit yang terdengar merdu di pohon manga di samping rumahnya membuat Sita semakin semangat. Dilangkahkan kakinya ke dapur menyiapkan makanan setiap hari.
"Aku harus cepat masak, kami akan ke sawah lebih awal masih banyak yang akan digarap. Semoga tabungan ayah bisa bertambah agar, aku bisa sekolah,' bisiknya di hati.
Sita yang sudah selesai masak, dia pun meraih handuk untuk membersihkan tubuhnya. Kedua orang tuanya juga sudah siap pergi ke sawah.
"Pak, Bu, ayok kita sarapan pagi semua sudah siap," ungkap Sita sembari menyilakan mereka duduk.
Walau pun hanya dengan sarapan singkong mereka selalu bersyukur kepada Tuhan. Terutama Sita, tidak pernah menuntut banyak kepada orang tuanya. Saat mereka bersiap-siap berangkat kerja tetiba ada yang mengetuk pintu rumah Sita.
"Siapa pagi-pagi sudah bertamu? Tanya bapak Sita heran.
Sita yang mendengar ketukan itu, gegas dia membuka pintu.