Lihat ke Halaman Asli

Merajut Mahligai yang Terkoyak

Diperbarui: 6 September 2023   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merajut Mahligai Yang Terkoyak
@Puisi asal
Keegoisan dan keangkuhan
Mengoyakkan mahligai kita
Hancur berkeping-keping
Tidak ada lagi rasa di sana
Hatimu beku bagai bongkahan batu karang
Di mana senyum manis yang kau sumbarkan dulu?
Di mana kasih yang sudah menyemat hati kita?
Tak pernah terbayang
berpisah  darimu.
Sesak dada ini
Kucumbui bayanganmu dikesunyian malam.
Buliran bening menganak sungai membasahi wajah ini.
Ingatlah masa indah yang telah terjalin.
Jangan biarkan badai menghempas mahligai kita kasih.
Sampai kapan pun, aku tetap menantikanmu
Mari kita rajut kembali mahligai yang telah terkoyak.
Tiada manusia yang sempurna.
Percayalah kasih, hatimu selalu ada untukku.
Menolelah walau sekejap
Aku merindukan kehangatan darimu.
Aku tahu kau pun begitu.
Getaran cinta masih ada di sana
Jangan keraskan hatimu kasih.
Jakarta, 6 Agustus 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline