Lihat ke Halaman Asli

Ramah dan Baik Hati

Diperbarui: 31 Agustus 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Menggapai Harapan-18

Ramah dan Baik Hati

@Cerpen

#Tagur-140

Mimpi Sita menggapai harapan dan cita-cita  akan terwujud. Nilainya selalu lebih unggul dari teman-temannya. Namun, demikian dia tetap bersikap biasa-biasa saja. Teman-teman menyukai sikapnya yang ramah dan baik hati.

Kicauan burung terdengar merdu bersahut-sahutan di dahan pohon rindang turut menyambut pagi yang indah  dengan sinar fajar yang merekah.

Ridwan sudah selesai  membersihkan tubuhnya walau jalannya masih tertatih-tatih. Ia berusaha berjalan sendiri.
Dokter sudah menyatakan pulang hari itu juga. Semangatnya bekerja membuat Ridwan ingin lekas pulang dari Rumah Sakit.
Sedang asyik menikmati sarapan paginya, tetiba terdengar ketukan pintu.
"Silakan masuk," ucapnya sembari mengunyah makanan yang sudah masuk ke mulutnya.

"Wah, sudah segar kelihatannya. Sudah bisa pulang hari ini?" Serunya sambil melangkah masuk.

"Eh, Pak CEO rupanya, maaf Pak kirain siapa!" Sarapan dulu Pak," balas Ridwan sambil menundukkan kepala sebagai rasa hormat kepada Pimpinan Perusahaannya.

Ridwan tidak enak hati merasa merepotkan Pimpinanannya.
Dia tidak menduga CEOnya sangat perhatian kepadanya. Ridwan hanya seorang bawahan yang bekerja sebagai Cleaning Servis di kantornya.
Tanggung jawab Pimpinannya sangat besar kepada bawahannya yang rajin dan disiplin.

"Usai makan ayo,  bersiap-siap pulang, saya masih ada rapat di kantor," titah CEO.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline