Lihat ke Halaman Asli

Saling Merindu

Diperbarui: 21 Agustus 2023   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Saling Merindu

@Cerbung

Menggapai harapan-6

Sembari makan Ridwan bercerita tentang Ayah dan Ibu serta adik perempuannya. Netranya yang sembab tidak terbendung lagi. Buliran bening berjatuhan membasahi pipinya.

"Aku sangat merindukan mereka," imbuhnya.

"Sabar ya Ridwan semoga kamu bisa bertemu dengan keluargamu," ulas salah satu temannya.

"Trima kasih teman-teman"

Usai makan Ridwan dan temannya melanjutkan pekerjaan mereka. Tino teman Ridwan mempunyai kisah yang sama. Orang tuanya juga tidak sanggup menyekolahkannya, hingga dia putus sekokah di SD.

Bulan April tinggal tujuh hari lagi, ujian akhir kelas 6 sudah di ambang pintu. Sambil membantu ibunya bekerja, Sita tetap belajar dengan tekun. Ibunya yang baru sembuh sudah bekerja, sebenarnya Sita tidak sanggup melihat ibunya yang menjelang senja.

Tetiba ibunya terbayang akan anaknya yang sudah merantau. Ridwan seharusnya masih duduk di bangku sekolah namun, keadaanlah yang membuatnya harus putus sekolah.

"Nak, bagaimana ya kabar kakakmu, di mana keberadaannya?" tanya ibu Sita lirih. Tidak terasa air mata sudah membasahi pipinya. Ibu dan anak saling merindukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline