Lihat ke Halaman Asli

Meramu Kisah Awal dalam Menulis

Diperbarui: 10 Agustus 2023   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Meramu  Ksah Awal Dalam Menulis
@Opini
Buku, semua orang pasti ingin memiliki buku. Khususnya karya sendiri.
Bagaimana caranya?
Simak ulasan singkat di bawah ini!

Dulu awal aku mengajar, aku melihat tumpukan buku yang belum tersesun rapi. Buku-buku disimpan di lemari. Mungkin selesai membaca,  buku asal diletakkan dan tidak dikembalikan di tempat semula. Kebetulan aku belum pernah membaca di perpustakaan.

Kuperhatikan satu-persatu buku yang belum tertata. Ternyata itu buku cerita anak, Fabel dan ada juga buku pelajaran umum dan lainnya.
Ternyata ruang itu perpustakaan sekolah. Kurapikan kembali buku yang berserakan. Kini sudah tertata rapi walau belum sesuai dengan judul dan abjad.

Aku yang haus membaca sejak SD, karena susah untuk mendapatkannya kini buku-buku itu ada di hadapanku.
Senyum sumringngah terbentuk di wajahku.
Banyak cerita rakyat dan kisah hidup sehari-hari.
Terbersit di pikiranku, bagaimana cara membuat buku?
Buku-buku yang ada di lemari perpustakaan saya lahap setiap hari. Hehehee emang makanan!

Beberapa sekolah yang kujalani karena mutasi atas permintaan sendiri, yang pertama kulihat adalah perpustakaannya. Saat itu belum ada gedung perpustakaan di sekolah yang aku tempati. Buku hanya disusun di satu lemari.

Niat membaca terus berlanjut.

Hingga suatu hari ada kepala sekolah menganjurkan guru-guru untuk menulis. Boleh menulis apa saja. Namun, tidak satu pun guru-guru yang menanggapinya.

Beliau bisa berkata, karena sudah berpenglaman menulis. Saat itu beliau menulis buku di Grasindo.

Pernah beliau mengadakan Worshop untuk kami guru-guru yang dipimpinnya,  menulis drama pembelajaran. Terserah guru yang memilih,  pelajaran  Bahasa Indonesia, PKN, IPS dan lainnya.

Beliau memberi contoh cara meulis drama tersebut. Alih-alih tidak ada yang berminat. Masih bingung cara memulainya. Saat itu aku tertarik untuk menulis drama sesuai arahan beliau. Ada beberapa drama singkat yang saya tulis. Tentang Hidup Rukun (PKN), Bang Maman dari Kali Sari (PLBJ) dan Kejujuran ( PKN). Drama yang kutulis kubagikan kepada anak-anak dalam bermain peran. Ternyata anak-anak sangat senang.

Sayang sekali waktu itu beliau jatuh sakit dan meninggal. Tulisan berhenti sampai di situ.
Ilmu yang beliau berikan sangat bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline