Lihat ke Halaman Asli

Menjinakkan Perut dengan Melahap Makanan

Diperbarui: 18 Juli 2023   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Menjinakkan Perut Dengan Melahap Makanan


Penantian di Ujung Rindu-24


@Cerpen


Usai menyilakan minum, bibi Lory kembali ke dapur. Ia membuka lemari pendingin ingin mengeluarkan daging ayam dan bumbunya.
"Pastilah Kakak dan kedua keponakanku sudah lapar," Bibi Lory bermonolog dibenaknya.
 Dengan wajah mengembang Bibi Lory memasak untuk kakak dan keponakannya. Usai masak, semua dihidangkan di meja makan. Bibi menghampiri kakaknya yang ada di ruang tamu.
"Kak, ayo makan kalian sudah pasti lapar dan capek, kita ke meja makan," ucap Bibi sembari melangkah ke meja makan.
"Terima kasih Adik, sudah merepotkan," balas Bu Lia sembari menepuk bahu adik iparnya.
Tidak dipungkiri, Bu Lia dan suaminya sudah keroncongan. Mereka pun makan setelah melantunkan doa.
Temaran bintang dan bayu yang terasa dingin menyentuh kulit membuat mereka makan dengan lahapnya.
"Hm, enak sekali masakannya dik, bikin lahap makannya.," Bu Lia buka suara . Suasana di meja makan pun terdengar riuh.
Malam semakin merangkak, pagi mereka akan melanjutkan perjalanan.
"Adik terima kasih jamuannya ya, kami langsung istirahat," Pak Hery izin kepada adiknya sembari beranjak dari kursinya.
Rasa lelah mengemudi sepanjang hari, membuat Pak Hery tidak mampu menahan kantuknya. Usai makan dia harus menunggu beberapa menit barulah rebahan. Namun kelopak matanya tidak bisa ditahan lagi.
Pak Hery berusaha untuk tidak terpejam. Diraihnya benda pipih yang ada di atas meja. Jemarinya mengusap layar yang terkunci dengan pola hurup R. Layar pun terbuka. Ternyata cat dari teman dan grup lain sudah banyak yang masuk. Pak Hery mengabaikan cat yang masuk. Jemarinya menekan aplikasi youtube. Pak Rryhan lebih senang menonton berita terkini. Sedang asyik menysiksikan dialog para calon presiden tetiba benda pipih lepas dari genggamannya. Netranya tidak tertahan lagi. Tanpa terasa dia pun terlelap, tidak tahu lagi apa yang terjadi.
Lory dan Osal sudah lebih awal tidurnya. Demam Lory sudah berkurang. Bu Lia bersama kedua anaknya satu kamar. Suara jangkrik yang bersshut-sahutan mengiringi tidur mereka.
Jakarta, 18 Juli 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline