Penantian di Ujung Rindu-18
Perjalanan Macet
"Ayo Nak, masuk ke mobil, kita ke rumah kakek dan Nenek," imbuh Lia sembari menggendong Osal. Setelah Istri dan anaknya sudah masuk, Pak Hery membuka pintu mobil lalu duduk di depan.
Usai urusan Bu Lia dan Pak Hery selesai, mereka akan langsung kembali ke Jakarta namun, sebelumnya mereka pergi ke Moll ingin membeli tas yang akan dipakai Nenek di pesta pernikahan anak keduanya. Pukul 19. 00 WIB, Pak Hery melajukan mobilnya menuju Jakarta.
"Ma, kami sudah menuju Jakarta, Lory cucu mama sudah tidur belum Ma?" Tanya Bu Lia kepada Mamanya di telepon genggamnya.
"Lory belum juga tidur, dia masih menuggu kalian pulang Nak, Cucu ngobrol dengan Tantenya," balas Mamanya dari kejauhan. Nenek menghampiri cucunya Lory.
"Lory, Papa sama Mama sekarang jalan pulang ke Jakarta," tutur Nenek sembari mencium cucunya.
"Benarkah Nek, berarti aku menunggu Papa dan Mama serta adik Osal,"jawabnya dengan ceria.
Lory kembali cerita dengan Tantenya. Tidak habis-habis kamusnya bila bersama Tantenya. Nenek sangat senang bersama cucunya. Kini dia sudah duduk di kelas satu Sekolah Dasar. Nenek sudah menyiapkan makanan buat anak dan menantunya, saat mereka sudah sampai di rumah.
"Kakek, belum tidur sudah jam 10 malam," tanya nenek sembari menghampirinya.
"Kakek hanya tiduran di sini sembari menunggu anak kita pulang. Tolong dibuatin tehmanis buatku," pinta Kakek sembari melihat acara di youtube.