Seir Haidah Hasibuan
Penantian di ujung Rindu-4
Ada Bayangan
Makan siang telah usai kembali mereka melanjutkan perjalanan. Pak Reyhan melajukan mobilnya. Perjalanan hari kedua masih penuh semangat. Anak-anak asyik bermain dengan mainannya. Sesekali terdengar suara tangis Osal adik Lory. Osal meraih mainan Kakaknya dengan paksa.
"Mama, adik Osal nih Ma, mainanku diambil," lapornya sambil meraih mainan yang diambil Osal. Bu Lia menasihati kedua anaknya agar tidak rebutan mainan.
Tetiba perjalanan macet. Di depan mereka antrian mobil sudah panjang, belum tahu penyebab kemacetannya. Bu Lia menelepon Mamanya di Jakarta.
"Ma, doainya ya, perjalanan macet nih, sudah empat jam," tutur Bu Lia di gawainya.
Mendengar kemacetan itu, mamanya di Jakarta merasa sedih dan kuatir.
"Duh, kasihan cucuku pasti mereka sudah bosan," gumam nenek di benaknya.
"Gimana cucu Lory dan Osal nangis tidak? Tanya ibunya resah.
"Mereka tidur Ma, tadi mereka banyak makannya," balas Bu Lia kepada mamanya.