Lihat ke Halaman Asli

SehatQ

SehatQ

Mengenal Kifosis, Sakit Bungkuk yang Juga Serang Anak-anak

Diperbarui: 23 Agustus 2019   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: SehatQ

Memiliki tulang belakang agak melengkung di area leher, di punggung atas atau bagian dada, dan punggung bagian bawah adalah normal. Namun, jika lengkungan itu berukuran lebih dari 45 derajat, maka itu sudah masuk kategori kifosis.

Kifosis adalah kelengkungan tulang belakang yang menyebabkan bagian atas punggung tampak lebih membungkuk dibanding biasanya. Penyakit ini banyak menyerang orang dengan usia lanjut, tapi bisa juga menyerang anak-anak lewat penyakit genetik bernama Penyakit Scheuermann.

Lengkapnya, penyebab kifosis di antaranya adalah:
-Penuaan, terutama jika memiliki postur tubuh yang buruk akibat posisi duduk, berdiri, atau tidur yang kurang tepat.
-Penyakit Scheuermann, penyakit pada anak yang penyebabnya tidak diketahui, namun dapat diturunkan secara genetik.
-Kelemahan otot pada punggung bagian atas.
-Arthritis (radang sendi menahun) atau penyakit degenerasi tulang.
-Osteoporosis (penurunan kepadatan tulang).
-Cedera pada tulang belakang.
-Skoliosis (tulang belakang melengkung ke samping secara tidak normal).

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, kifosis juga bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut:
-Infeksi tulang belakang.
-Cacat bawaan lahir, seperti spina bifida.
-Tumor.
-Penyakit sistem endokrin (hormon).
-Penyakit jaringan ikat.
-Polio.
-Penyakit paget.
-Distrofi (pengecilan) otot.


Apa saja gejala kifosis?

Kifosis biasanya tidak menunjukan gejala selain lengkungan punggung terlihat tidak normal atau membungkuk itu. Namun dalam beberapa kasus, penderita kifosis akan merasakan beberapa masalah, seperti: - Sakit punggung
-Punggung dan area sekitarnya terasa kaku.
-Terasa nyeri ketika area tulang belakang diberi tekanan.
-Sering merasa lelah.

Jika kamu merasakan gejala ini, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter. Di sana, kamu akan diminta menjalani tes, seperti X-Ray, CT scan, pemeriksaan saraf, maupun pemeriksaan kepadatan tulang.
Setelahnya, dokter baru akan memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi kifosis sesuai gejala dan usia. Orang dewasa biasanya harus menjalani pengobatan plus terapi, sedangkan anak-anak biasanya juga diminta untuk mengenakan penyanggah punggung hingga usianya 14 atau 15 tahun.

Sakit tulang belakang dapat bermasalah saat tumbuh dewasa karena tubuh harus mengompensasi tulang belakang yang tidak normal. Jika mengalami kifosis, gejala dapat memburuk seiring berjalannya waktu, misalnya penderita mengalami kesulitan bernapas dan makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline