Lihat ke Halaman Asli

SehatQ

SehatQ

Kenali Faktor Solusi Plasenta pada Ibu Hamil

Diperbarui: 20 Agustus 2019   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok: SehatQ

Solusio plasenta adalah keadaan saat sebagian ataupun seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim ibu hamil. Jika hal ini terjadi, aliran darah dari ibu menuju bayi di dalam kandungannya dapat terganggu. Solusio plasenta adalah suatu keadaan gawat darurat yang membutuhkan pertolongan segera.

Solusio plasenta lebih sering terjadi secara mendadak, meskipun dikenal juga solusio plasenta kronis di mana robekan plasenta kecil dan terjadi perdarahan yang sedikit-sedikit. Robeknya plasenta dapat menyebabkan ibu hamil kehilangan banyak darah yang kemudian menyebabkan syok, gagal ginjal, kelainan perdarahan, hingga kematian. Pada bayi, solusio plasenta menyebabkan kelahiran prematur, pertumbuhan terhambat, bayi tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup, dan juga kematian.

Penyebab pasti terjadinya solusio plasenta memang belum diketahui. Namun, beberapa faktor risiko sudah dapat diidentifikasi. Mengingat solusio plasenta lebih sering terjadi mendadak dan tidak dapat sepenuhnya dicegah, ibu hamil wajib tahu apa saja faktor risiko solusio plasenta.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang ibu hamil untuk terkena solusio plasenta, di antaranya:

  • Riwayat solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya, yang bukan disebabkan oleh trauma. Kemungkinan untuk terjadinya solusio plasenta berulang adalah 10% pada kehamilan berikut
  • Tekanan darah tinggi kronik (tekanan darah tinggi yang sudah terjadi sebelum kehamilan)
  • Tekanan darah tinggi dalam kehamilan (tekanan darah tinggi yang baru muncul saat hamil), preeklampsia, dan eklampsia
  • Trauma atau benturan pada daerah perut, misalnya akibat kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh, ataupun tindak kekerasan
  • Merokok. Wanita yang merokok sebelum hamil berisiko mengalami solusio 40% kali lebih besar untuk setiap tahun merokok
  • Ketuban pecah dini
  • Infeksi pada rahim, cairan ketuban terlalu banyak, atau masalah pada tali pusat
  • Usia di atas 40 tahun
  • Kehamilan kembar
  • Penggunaan obat terlarang seperti kokain saat hamil

Memang solusio plasenta tidak selalu dapat dicegah. Namun dengan mengetahui berbagai faktor risikonya, ibu hamil dapat melalukan tindakan untuk meminimalisir risiko terjadinya solusio plasenta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline