Lihat ke Halaman Asli

Kongres Demokrat Jadikan Bandung Lautan Uang

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pascarapat kerja nasional (rakornas), konflik Partai Demokrat makin memanas. Jurus-jurus kesaktian Nazaruddin pun kian menggurita. Buktinya satu, dua dan tiga pukulan dibalik persembunyiannya, sebagian besar mengenai sasaran tembak dengan sempurna.

Salah satunya, munculnya politik uang pada saat Kongres Partai Demokrat tahun lalu. Tim sukses Anas Urbaningrum, Anggelina Sondakh, sempat membantah adanya money politic tersebut. Yang ada hanya uang transport dan akomodasi. Padahal, pembelaan Anggelina itu, telah menjadi fakta terjadinya politik uang.

Persoalan besaran adalah konteks lain. Dalam perbuatan suap dan menyuap itu, berapa uang yang diberikan dan diterima tidak dipersoalkan. Toh, kalau memang tidak ada niat politik uang, perwakilan daerah kan bisa mengongkosi sendiri, tanpa perlun didanai oleh calon ketua umum (saat itu).

Ditengah janggalnya bantahan dari tim sukses Anas, Anggelina, kini satu persatu fakta baru terurai jelas. Kabar terbaru menyebutkan, ada fakta yang menegaskan politik uang itu diduga kuat memang terjadi. Menurut sebuah sumber, ada transaksi uang yang jumlahnya fantastis saat pelaksanaan kongres. Besaran uang yang mengalir mencapai Rp100 milyar. Dana tersebut, dipusatkan dari kamar 910 Hotel Aston Primera, di Jalan Pasteur, Bandung.

Salah seorang pegawai keamananan Nazaruddin, menegaskan, iring-iringan empat mobil pengawal dan pembawa uang tiba sekitar pukul 23.30 WIB, pada 21 Mei 2010. Dari basement 1 hotel, uang lantas dibawa ke kamar 910 Hotel Aston Primera. Tak lama kemudian, uang dibagi langsung oleh dua anggota staf Nazar.

Kesaksian Dede ini, senyawa dengan tudingan Nazaruddin yang dialamatkan kepada Anas Urbaningrum. Nazar menuding, kemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Demokrat tak terlepas dari dukungan dana US$ 20 juta (sekitar Rp 170 miliar).

Anas sendiri, sudah membantah berbagai tudingan dan dugaan yang disodorkan oleh Nazaruddin.Namun, bantahan Anas belum bisa meyakinkan publik karena masih dalam batasan normatif. Bantahan itu, belum menjelaskan secara detail dan rinci berdasarkan fakta saat pelaksanaan kongres. (berbagai sumber)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline