Lihat ke Halaman Asli

Kemegahan Lawang Sewu yang Tak Termakan Waktu

Diperbarui: 9 Juni 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Lawang Sewu menjadi ikon wisata di Jawa Tengah, tepatnya di kota Semarang yang menawarkan kemegahan arsitektur khas Belanda. Dibangun pada tahun 1904-1907 sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Hindia-Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Lawing sewu tidak hanya menyuguhkan estetika arsitektur khas Eropa untuk memanjakan mata wisatawan saja. Namun, juga menyuguhkan cerita sejarah perkereta apian di Indonesia hingga penyekapan kependudukan Jepang di ruang bawah tanah yang menyimpan kisah mistis.

Dalam bahasa Jawa, Lawang Sewu berarti pintu seribu. Bangunan ini dibangun pada 1904 dan selesai pada tahun 1907. Nama Lawang Sewu merupakan pemberian dari warga sekitar setelah ditinggalkan oleh Belanda. Warga sekitar terinspirasi dari banyaknya pintu dengan 425 lubang pintu dan 928 daun pintu. 

Tujuan dari desain arsitektur dengan banyak pintu adalah untuk memperlancar sirkulasi udara. Bangunan yang berdiri hingga saat ini merupakan bangunan asli dari abad ke 20 dan hanya sedikit renovasi yang bertujuan untuk perawatan bangunan tanpa mengubah desain asli.

Selain jumlah dari daun pintu yang banyak hingga membentuk seperti lorong kereta api, ornament khas gereja eropa pun tak kalah menyita perhatian pengunjung. Salah satunya adalah ornament lukisan yang berada pada salah satu jendela besar dengan lukisan dua orang wanita. 

Wanita yang berada di sebelah kanan membawa kendi yang berisi air, sementara wanita sebelah kiri membawa api. Air yang tersiram api akan menciptakan uap, dalam historisnya, uap api melambangkan lokomotif kereta api. Selain itu, ada lukisan flora dan fauna sebagai lambing Indonesia sebagai negeri yang subur dan makmur.

Selain keindahan arsitektur, cerita mistis dari ruangan bawah tanah selalu berhasil menarik minta wisatawan. Saat Jepang mengambil alih kekuasaan pada Perang Dunia II, gedung ini digunakan sebagai markas militer dan tempat penahanan. Tahanan ditempatkan di ruang bawah tanah pada gedung dan mengalami banyak penyiksaan hingga meninggal. 

Kondisi ruang bawah tanah yang sempit, gelap  dan lembab sehingga memberi kesan yang menyeramkan dipadukan dengan cerita sejarah yang menunjukkan bahwa ruangan bawah tanah ini merupakan saksi bisu kejamnya masa penjajahan hingga banyak yang meregang nyawa. 

Cerita tersebut membuat intuisi wisatan merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata dan mendengar suara-suara aneh saat menjelajahi sudut-sudut gelap bangunan ini. Tidak heran jika Lawang Sewu sering menjadi lokasi pilihan untuk uji nyali dalam berbagai acara televisi. Namun, karena cerita horror terus berkembang dan menimbulkan banyak spekulasi yang tidak benar, maka saat ini ruang bawah tanah tak lagi dapat dikunjungi dengan bebas oleh pengunjung terutama saat sore dan malam hari. pengunjung hanya dapat melihat lorong gelap bagian depan menuju ruang bawah tanah saja.

Jam kunjungan lawang Sewu terbuka untuk umum setiap hari dengan harga tiket Rp. 20.000 untuk tiket biasa, sedangkam untuk pengunjung yang ingin menikmati pameran immersive yang merupakan tampilan baru dari Lawang Sewu dapat membeli tiketnya dengan harga Rp. 25.000.  

Meskipun hampir disetiap lorong sudah disediakan tulisan singkat mengenai sejarah Lawang Sewu, jika pengunjung ingin mendapatkan informasi lebih mendalam tentang sejarah  pengunjung bisa menikmati tur berpemandu dengan biaya tambahan sekitar Rp. 100.000 sampai Rp. 150.000.

Lawan Sewu sangat cocok bagi wisatawan dengan tujuan wisata bukan hanya sekedar mencari estetika saja, namun juga mempelajari sejarah, arsitektur, maupun mereka yang tertarik dengan hal-hal mistis, Gedung ini bukan hanya saksi bisu perjalanan panjang sejarah Indonesia, tetapi juga bukti bagaimana sebuah bangunan tua bisa terus menarik perhatian dan memberikan nilai lebih bagi pariwisata. Dengan segala keunikan dan daya tariknya, Lawang Sewu layak masuk dalam daftar kunjungan Anda saat berada di Semarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline