Lihat ke Halaman Asli

Loneliness

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kesepian, sendirian terlalu lama, trauma dan sebagainya bisa menjadi factor utama dimana kita menjadi takut untuk sendirian. Yang paling umum adalah takut kesepian didalam keramaian. Pernah ada suatu cerita, seorang anak kecil yang di bully saat SD selama beberapa tahun. Sahabat meninggalkannya, orang tua tidak memperdulikan masalah ini, guru di sekolah menganggap hal ini sebagai hal biasa. Alhasil, gadis ini tumbuh menjadi seseorang yang sangat takut kesepian. Banyak sekali event yang harus dilakukannya sendirian.

Saat SMA, gadis ini mulai mengenal yang namanya pacaran. Dia mulai menghabiskan waktu-waktunya bersama pacarnya selama 2 tahun, pacarnya adalah kakak kelas. Sejak kelas 1 hingga kelas 2, jam istirahatnya juga jam diluar sekolah penuh dengan kehadiran sang pasangan. Saat naik ke kelas 3, dia mulai kebingungan, dengan siapa kali ini dia menghabiskan sisa 1 tahun terakhirnya di SMA. Pacarnya sudah memasuki dunia kuliah dan banyak gadis yang tertarik dengan pacarnya, begitu pula gadis ini mulai dilirik oleh beberapa orang disekitarnya. Saat pacarnya sibuk dengan kegiatan kampus, sang gadis mulai kelabakan. Akhirnya sang gadis mulai mengikat orang sekitarnya.

Orang sekitarnya terikat oleh manja dan cerita hidupnya. Membuat beberapa orang tidak bisa melepaskan diri dari si gadis. Si gadis nyaman dengan orang yang ada disekitarnya. Dia tidak peduli apakah orang yang diikatnya mempunyai pasangan atau tidak, yang penting saat dia membutuhkan teman, mereka atau salah satunya bisa datang menghampiri yang hanya mendengarkan masalahnya atau sekedar bercanda. Begitu yang dilakukannya hingga masa kuliah si gadis. Membuat status PHP atau it's complicated dengan orang-orang sekitarnya yang kebanyakan laki-laki. Tapi sayangnya, sebanyak apa pun orang yang ada disekitarnya, rasa kesepian itu dengan mudah masuk kedalam hatinya dan mulai menyayatkan pedangnya.

Sebuah rasa kesepian yang seperti ini benar-benar menyayat hati. Sebuah luka tergores dan meninggalkan luka yang cukup dalam. Cobalah perhatikan orang sekitarmu. Pastilah ada seseorang yang seperti si gadis. Mungkin, si gadis adalah anda sendiri?

1 kuncinya, carilah si Pembuat Hati, yang telah merancang anda sedemikian rupa. Hanya Dia yang tau bagaimana seharusnya anda menutupi lubang kesepian atau menghapus luka yang sudah ditorehkan oleh kesepian. Cuma Sang Pembuat Hati yang tau kuncinya. Carilah dan temuilah hingga dapat! Hingga anda bertatap muka dan mendengar suaraNya dengan berbagai cara. suaraNya lembut dan menenangkan, itulah cara anda mengetahui suara si Pembuat hati. He's the Cure!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline