Lihat ke Halaman Asli

Sefri Ton

Sang Pujangga

Rokok: Sumber Radikal Bebas, Kefir Solusi Tepat

Diperbarui: 24 November 2022   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rokok Masalah Kesehatan. Sumber: pngegg.com

Kondisi kesehatan seseorang dapat dipengaruhi lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan berhubungan dengan kebiasaan hidup, misalnya suka merokok (perokok aktif) atau juga perokok pasif. Awal bulan November 2022 pemerintah mengumumkan bahwa tahun depan 2023 harga cukai rokok akan dinaikan. Tentu pemerintah sudah memikirkan dampaknya. Menaikan harga rokok ini berhubungan dengan kesehatan tiap orang baik sebagai perokok aktif baru maupun perokok pasif.

Baca Juga: Tahun 2023 Harga Rokok Naik, Lebih Baik Istri Operasi Plastik

Sebenarnya banyak orang sudah mengetahui bahwa merokok atau menghirup asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Misalnya saja wanita yang menghisap rokok atau menghirup asap rokok selama ia hamil dapat memengaruhi janin, bahkan bayi yang lahir bisa prematur atau meninggal. Sedangkan laki-laki yang merokok atau terpapar asap rokok  bisa sesak nafas, paru-paru, kanker, impoten, jantung dan lainnya.

Perokok Aktif. Sumber: pngegg.com

Kandungan zat kimia yaitu karbon diosida, tar dan nikotin. Setiap kali menghirup asap rokok terdapat sekitar 4000 zat kimia, seperduanya yaitu 200 mengandung racun. Bahkan asap rokok akan lima kali lebih berbahaya bagi perokok pasif. Asap rokok ini juga dapat menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas ini akan membuat tubuh mudah terkena penyakit dan semakin cepat menua atau penuaan dini. Penyakit akibat dari radikal bebas menurut aladokter.com antara lain penyakit jantung, diabetes, mudah lupa (demensia), penuaan dini, dan masalah kesuburan. Radikal bebas ini dapat membuat umur manusia menjadi lebih singkat. Tidak heran banyak ahli menekankan bahaya radikal bebas.

Sementara tubuh kita tidak mampu untuk menangkal sendiri. Tubuh membutuhkan antioksidan yang berasal dari luar atau yang harus dikonsumsi agar menetralkan racun atau radikal bebas. Antioksidan akan menurunkan radikal bebas dalam tubuh. Banyak produk yang dijual dipasaran yang menjanjikan bahwa mengandung antioksidan. Tapi salah satu produk yang menurut saya sangat baik untuk digunakan, yaitu kefir.

Kefir Susu Kambing. Sumber: pngegg.com

Kefir itu sendiri adalah fermentasi susu dengan menambahkan biji kefir. Produk kefir dapat dibeli atau membuat sendiri di rumah. Jika membuat sendiri cara cukup dengan susu dipanaskan atau dididihkan untuk membunuh bakteri yang tidak diinginkan dalam susu. Setelah itu susu didinginkan sampai suhu 20 - 250C. Susu tadi ditambahkan bibit kefir dan diperam sehari dalam suhu ruangan. Keesokan harinya sudah bisa digunakan. Minuman kefir rasanya kecut atau asam. Namun manfaatnya luar biasa.

Hasil riset Universitas Taiwan bahwa kefir cocok untuk mencerahkan kulit, mencegah tumbuhnya jerawat, berperan juga menyembuhkan luka bakar atau infeksi pada kulit. Banyak penelitian yang sudah menyebutkan kasiat kefir. Selanjutnya aladokter.com kefir bermanfaat untuk mencegah infeksi, menjaga kesehatan tulang, mengatasi masalah pencernaan, menurunkan resiko kanker dan lainnya. Pengalaman secara pribadi konsumsi kefir sangat baik untuk asam lambung, lebih cepat nyaman tanpa mengkonsumsi obat kimia. Kefir bisa untuk dikonsumsi sebagai minuman maupun dipakai sebagai masker wajah, sabun dan lainya. Secara umum produk kefir sangat baik untuk menangkal radikal bebas. Produk kefir sangat cocok untuk perokok aktif dan perokok pasif.

Selain itu ternyata kefir bisa digunakan sebagai sumber pendapatan keluarga. Jika kefir ini dimaksimalkan bukan tidak mungkin kita akan merasakan manfaat secara kesehatan secara fisik dan juga finansial. Demikian ulasan singkat ini, semoga pembaca bisa mendapatkan manfaatnya, jangan lupa jika punya pengalaman terkait kefir, bisa tuliskan di kolom komentar atau share link artikel anda. Terima kasih..!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline