Lihat ke Halaman Asli

Sefri Ton

Sang Pujangga

Merdeka Belajar Membuat Hidup Bahagia

Diperbarui: 17 Juli 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah suatu cara agar manusia dapat mencapai kehidupan yang bahagia dan sejahtera baik fisik, emosi dan intelektual maupun sosial. 

Kualitas pendidikan akan tercermin melalui masyarakat damai, adil dan maju. Harapan pemerintah lewat program "Merdeka Belajar" supaya tercipta suasana belajar yang bahagia. Belajar tanpa terbebani akan pencapaian nilai skor tertentu. 

Merdeka belajar mencoba untuk mengajak guru, dosen atau pengajar, peserta didik, dan orang tua agar bisa bahagia dengan suasana yang sesuai dengan kebutuhan.

Hal ini juga yang dikatakan oleh Sang Pawang Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantoro. Sang tokoh menyatakan bahwa pendidikan merupakan pedoman atau petunjuk dalam hidup dan tumbuh kembangnya anak-anak. 

Tujuan pendidikan ini adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Hal inilah maka pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat peserta didik bergairah untuk mempelajari dunia serta isinya. Dorongan atau keinginan dalam mempelajari isi dunia akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan dan ide-ide yang cemerlang. Pertanyaan dan ide dapat berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan baru sesuai dengan pembuktian dan kebenaran yang hakiki.

Merdeka belajar yang dapat membuat hidup bahagia, antara lain: 

1. Memahami sifat dan karakter peserta didik. Pada dasarnya manusia memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi. Hal ini akan berlaku bagi peserta didik. Sifat dasar manusia ini dapat dijadikan modal dalam mengembangkan berpikir kritis dan sikap kreatifnya.

2. Mengenal secara perorangan dari peserta didik. Peserta didik biasanya datang dari lingkungan keluarga yang berbeda-beda dan kemampuan berbeda juga. Perbedaan individu ini perlu diperhatikan agar bisa tercermin dalam kegiatan pembelajaran.

3. Memanfaatkan tingkah laku peserta didik ketika pengorganisasian belajar. manusia pada dasarnya sebagai makhluk sosial. Peserta didik akan hidup berkelompok dalam belajar, bermain, atau berinteraksi. 

Perilaku atau tingkah laku ini bisa dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Ketika melakukan suatu tugas atau membahas sesuatu, peserta didik dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline