Lihat ke Halaman Asli

Pretty Sefrinta Anggraeni

Bachelor of Psychology | Guidance Counselor

Mengelola Stres Saat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 6 Juli 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://m.klikdokter.com/amp/3568545/stres-menurunkan-kualitas-kesehatan-mata-benarkah

Pada saat ini kebanyakan orang stres bukan karena ketakutannya terkena virus covid-19, tetapi pada setelahnya atau dampak covid-19 pada kehidupan baik di bidang ekonomi, sosial, dan bidang kehidupan lainnya. Secara ilmiah stres terbukti membuat rentan sistem imun tubuh kita. Padahal di saat ini kita harus menjaga imun dalam kondisi yang kuat agar terhindar dari berbagai penyakit, terutama virus covid-19. 

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan saat stres melanda, seperti teknik bernafas 4 7 8 dan butterfly hug. Ketika anda merasa stres atau panik, anda bisa memulai dengan merilekskan tubuh melalui nafas secara sadar. Bernafas dengan tenang dapat mengurangi rasa sakit dan tegang pada tubuh serta menenangkan pikiran kita.

Teknik bernafas 4 7 8.

Teknik yang dikenalkan oleh Dr.Andrew Weil ini cukup terkenal dan mudah diterapkan. Caranya adalah dengan tarik nafas melalui hidung 4 hitungan, tahan nafas 7 hitungan, dan buang nafas melalui hidung 8 hitungan. Ulangi hingga anda merasa rileks.

Teknik Butterfly Hug. 

Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh dua praktisi yaitu Lucina Artigas dan Ignacio Jarero. Caranya adalah silangkan kedua tangan di dada, tepuk kedua tangan secara bersamaan seperti mengepakkan sayap pada kupu-kupu. Gerakan tersebut sambil dilakukan dengan menarik napas pelan-pelan dan menghembuskan napas secara perlahan. Lakukan gerakan tersebut berulang-ulang sampai merasa tubuh dan pikiran kita rileks. 

Prinsip Stoisisme.

Selain dua teknik tersebut anda juga bisa menerapkan prinsip Stoisisme. Prinsip stoisisme menyebutkan dua hal yang bisa kita kendalikan hanyalah pikiran dan tindakan kita. Kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar diri kita atau faktor eksternal, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita menilai, menanggapi dan bereaksi terhadap faktor eksternal. Virus corona adalah hal diluar kendali diri kita, tetapi kita punya kendali atas tindakan tepat apa yang bisa kita lakukan di tengah pandemi ini.

Kebanyakan stres disebabkan karena kita terlalu mengevaluasi negatif stimulus (faktor eksternal) yang kita terima. Hal ini yang membuat stres itu semakin meningkat, sehingga kita perlu belajar mencari sisi-sisi positif atau menilai kehidupan itu dari hal yang positif. Dalam kehidupan ini bukan hanya pandemi covid-19 yang membuat kita sedih, ada kehidupan-kehidupan sebelumnya yang membuat kita senang. 

Mungkin pandemi ini membuat kita stres, tetapi ada sisi lain yang bisa kita nilai secara positif, seperti saat sebelum ada pandemi kita terlalu sibuk kerja sehingga tidak punya waktu untuk anak, tetapi saat ini kita melakukan work from home, sehingga punya waktu lebih banyak bersama keluarga di rumah. Contoh lain kita menjadi lebih religius lebih khusyuk dalam beribadah di rumah. Jadi mari kita sama-sama belajar menemukan nilai-nilai positif dari kehidupan kita agar kita dapat mengelola stres secara positif (bukan menghindari stres yaa).

Dan yang terakhir adalah bijak dengan informasi tentang covid-19 yang seliweran di internet. Karena jika terlalu sering akan membuat kita stres sehingga mengurangi sistem imun kita. Cukup sehari sekali kita mendapat atau mencari informasi terkait covid-19. Serta pastikan informasi dari sumber resmi dan terverifikasi. Hindari berita hoax yang banyak beredar di internet dan hindari menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya atau belum terverifikasi.

Akhir kata mari berdoa semoga kita semua sehat fisik ataupun psikis dan selalu dalam lindungan Allah SWT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline