Lihat ke Halaman Asli

Pretty Sefrinta Anggraeni

Bachelor of Psychology | Guidance Counselor

Rutin Pijat Guna Menjaga Kesehatan

Diperbarui: 29 Oktober 2017   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://www.healthyfirst.id/wp-content/uploads/2016/11/blog5.png

Olahraga merupakan kebutuhan bagi tubuh. Di masa sekarang, olahraga sudah menjadi rutinitas bahkan menjadi gaya hidup masyarakat. Begitu pula dengan saya yang rutin melakukan olahraga ringan seperti lari, senam aerobik, dan berenang. Sebagai wanita karir yang memiliki banyak kesibukan di kantor, saya tetap berusaha meluangkan waktu sekitar 15-30 menit untuk berolahraga. Namun, setelah rutin melakukan olahraga ditambah kesibukan kerja di kantor terkadang menyebabkan badan terasa pegal dan capek, oleh karena itu saya menyiasatinya dengan melakukan pijat tradisional.

Sumber: Doc pribadi

Pijat bukan barang baru bagi masyarakat. Sebagian orang dan termasuk saya merasa pijat tradisional yang telah turun temurun dari nenek moyang ini menjadi teknik pijat yang paling diminati dan telah menjadi kebutuhan masyarakat. Mengapa? Sebab pijat merupakan salah satu kegiatan agar tubuh terasa rileks, bugar dan sehat. Menurut Jennifer Goldsworthy, LMT, pendiri dan pemilik klinik kesehatan holistik ShenMindBody, pijat merupakan investasi kesehatan yang penting dilakukan. Pijat sebaiknya dilakukan secara rutin misalnya seminggu atau dua minggu sekali. Sembilan manfaat rutin pijat untuk menjaga kesehatan (dikutip dari Female First), antara lain menghilangkan rasa lelah, meringankan sakit, mengeluarkan racun, memaksimalkan hasil olahraga, mengoptimalkan fungsi tubuh, memelihara kesehatan holistik, menyehatkan sistem pernafasan, memperbaiki postur tubuh, dan meningkatkan fleksibilitas persendian.

Dimana tempat Pijat Tradisional yang Tepat?

Tempat pijat tradisional sempat kehilangan peminatnya karena maraknya pitrad yang memberi layanan pijat plus-plus. Tak heran jika masyarakat melabel bahwa pijat tradisional adalah tempat yang menyediakan layanan sex. Namun seiring berjalannya waktu, ada banyak tempat pijat yang menjaga kualitas, memberi fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan yang pasti tidak menyediakan fasilitas pijat plus-plus. Maraknya tempat pijat menunjukkan bahwa minat dan kepercayaan masyarakat terhadap pijat tradisional sedikit demi sedikit telah kembali. Sayangnya untuk beberapa kalangan, tempat pijat tradisional yang berkualitas memiliki biaya yang cukup terbilang mahal. Maka pilihan lainnya adalah menggunakan jasa tukang pijat keliling atau memanfaatkan anggota keluarga di rumah untuk memijat, seperti yang biasa saya lakukan dirumah.

Sumber : http://www.complemedtherapy.co.uk/

Pijat tradisional merupakan kebutuhan dan menjadi kegiatan saya yang tidak bisa dipisahkan dikala badan terasa pegal. Pijat bisa dilakukan sekitar dua minggu sekali, namun untuk momen-momen tertentu seperti setelah menyelesaikan pekerjaan kantor yang banyak, melakukan berbagai aktivitas yang padat dan melakukan olahraga berlebihan, saya merasa perlu melakukan pijat seminggu sekali. Rutinitas melakukan pijat tradisional menjadikan saya terbiasa dan tidak merasa khawatir untuk melakukan berbagai aktivitas padat, berat dan bahkan melelahkan. 

Saat pijat saya selalu menggunakan Geliga Krim dengan dicampur minyak kayu putih, minyak zaitun, atau baby oil, lalu oleskan pada bagian yang akan dipijat. Geliga Krim hangatnya terasa meresap dan tidak terlalu panas, selain itu Geliga Krim tidak lengket di tangan sehingga pemijatan lebih mudah dan licin. Gerakan pijat tradisional pun cukup sederhana melalui pijatan ringan dari jari-jemari tangan tanpa menggunakan alat. Pemijatan dimulai dari telapak kaki, jari-jari baru ke seluruh tubuh. Lamanya pemijatan berkisar satu jam atau lebih, disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang.

Sumber: https://www.geligakrim.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline