Lihat ke Halaman Asli

Pretty Sefrinta Anggraeni

Bachelor of Psychology | Guidance Counselor

Tips Memilih Sekolah Taman Kanak-kanak

Diperbarui: 15 Oktober 2017   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://www.acscsurabaya.sch.id/

Saat ini ada banyak sekolah yang tersedia untuk anak-anak. Tiap sekolah bersaing menyajikan kurikulum, pendekatan, fasilitas, cara pengajaran dan nilai-nilai yang terbaik. Kita sebagai orang tua terkadang bingung menentukan sekolah yang tepat untuk anak-anak. Terutama orang tua muda atau baru yang belum memiliki banyak informasi tentang sekolah yang berkualitas. Berikut ini penulis akan memberikan tips-tips memilih sekolah taman kanak-kanak (TK). 

Mengapa tips-tips yang diberikan hanya khusus sekolah TK? Karena sebagian besar orang menganggap remeh pentingnya sekolah TK atau preschool. Meskipun keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak, namun TK atau preschool adalah sekolah pertama bagi anak. Disana anak akan mempelajari bagaimana cara bersosialisasi dengan teman seusianya, belajar untuk mengenal dan memahami aturan yang ada di masyarakat, belajar tentang perbedaan dan toleransi, belajar mengembangkan potensinya, dan masih banyak lagi. 

Pada usia pra-sekolah atau preschool anak mengalami fase terpenting dalam perkembangannya. Fase emas atau golden age adalah fase saat otak anak mengalami perkembangan yang paling cepat dalam masa pertumbuhannya, kurang lebih 80% otak anak mengalami perkembangan. Fase ini dimulai saat usia 0-6 tahun. Fase ini pula yang menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, sosial, emosional, bahasa, moral dan agama. Oleh sebab itu, orang tua dituntut untuk mampu memberikan stimulasi dengan maksimal, memberikan pendidikan, mengenalkan berbagai pengalaman dan berbagai aktivitas, serta memilihkan sekolah yang tepat dan terbaik untuk anak.

Berikut adalah tips-tips memilih sekolah TK:

1. Kualitas Guru

Perhatikan kualitas guru yang ada di sekolah tersebut. Selain pintar, baik, ramah, dan sabar, guru TK harus mempunyai kemampuan dalam memancing siswa agar tertarik dan antusias mengikuti kegiatan belajar, serta guru harus mampu merangsang keingintahuan siswa. Selain itu, jumlah guru yang ada sesuai dengan kebutuhan kelas, umumnya dalam satu kelas terdapat dua guru. Jika hal ini terpenuhi maka menunjukkan bahwa secara sistem, kesiapan sekolah, dan sumber dayanya telah terkoordinasi dengan baik.

2. Fasilitas Sekolah

Pilihlah fasilitas sekolah yang sesuai dengan kebutuhan anak. Fasilitas yang bagus tidak selalu gedung yang besar, mewah, dan mahal. Namun fasilitas yang mampu menunjang perkembangan kognitif, motorik, sosial, dan emosional anak. Lihatlah ruangan kelasnya, apakah ada ruang yang cukup untuk anak bergerak dan ruang untuk berkumpul, sehingga anak dapat berinteraksi dengan baik antara guru-murid. Lihat pula, apakah di dinding kelas banyak tertempel hasil karya anak-anak atau tidak, karena kepercayaan diri anak akan tumbuh jika hasil karyanya dipajang dan dilihat oleh orang lain.

Perhatikan kemanan dan kebersihan sekolah. Pergilah ke toiletnya, apabila toiletnya kotor dan bau, jelas bahwa sekolah tersebut tidak peduli pada kebersihan. Toilet adalah ukuran kebersihan sekaligus barometer kepedulian dari pihak pengelola terhadap institusi yang dipimpinnya. 

Selanjutanya, apakah sekolah mewajibkan anak membawa bekal dari rumah atau tidak? Jika tidak, maka apakah banyak tukang jualan makanan yang tidak jelas di depan sekolah? atau memiliki kantin sendiri. Jika sekolah membiarkan banyak tukang jualan makanan dan anak dibolehkan membelinya berarti sekolah tersebut tidak peduli pada kesehatan anak terutama pada makanan yang berpotensi mengandung racun atau bahkan narkoba. Jika sekolah memiliki kantin maka perhatikan kebersihan tempat dan makanan yang dijual. 

3. Aturan Sekolah

Perhatikan aturan dan persyaratan yang ada di sekolah. Pilih sekolah yang menawarkan program dengan jelas, baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Perhatikan pula beban belajar apakah sesuai dengan kemampuan siswa, serta jam belajar untuk anak, apakah waktu belajarnya terlalu lama atau apakah waktu belajarnya di jam yang membuat anak bosan. Selain itu, pilih sekolah dengan syarat penerimaan dan biaya sekolah yang masuk akal dan sesuai dengan kemampuan orang tua. 

Pilihlah sekolah yang meminta komitmen pada orang tua, jika perlu dalam bentuk resmi dan bertandatangan di atas materai yang bertujuan untuk mengajak orang tua bekerjasama dalam menyelesaikan masalah anak  secara tuntas hingga ke rumah. Jangan pilih sekolah yang hanya terfokus membahas persyaratan administrasi pendaftaran dan biaya-biaya yang harus di bayarkan.

4. Visi dan Misi Sekolah

Cermati visi dan misi sekolah. Apakah sekolah tersebut  bertujuan menciptakan anak-anak dengan nilai tes yang bagus atau membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan belajar (seperti kemampuan berpikir kritis, analisis, riset, dan penyelesaian masalah) sehingga dapat menjadi pembelajar mandiri, dan membentuk anak menjadi manusia yang berkarakter, apakah sekolah itu ramah anak dan memahami karakteristik dari masing-masing anak, sebab setiap anak memiliki karakter unik dan berbeda. Sekolah yang baik akan menekankan prinsip bahwa belajar itu menyenangkan, bahwa belajar adalah berproses sehingga anak tidak terpaku pada angka atau nilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline