Pria atau wanita yang memiliki kadar kalsitonin lebih tinggi ?
Halo sobat, salam sehat dan salam semangat!
Sobat-sobat tahu tidak, ternyata di dalam tubuh kita terdapat suatu organ kecil yang berperan penting dalam mengendalikan metabolisme dan juga menjaga kesehatan. Organ kecil tersebut adalah kelenjar tiroid dimana kelenjar ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin terbesar di dalam tubuh manusia yang terletak pada ujung batang tenggorokan (trakea). Kelenjar tiroid menghasilkan beberapa hormon seperti tiroksin (T4), triiodotironin (T3), dan kalsitonin (CT) (Nugroho 2016).
Pada kali ini, kita akan sama-sama belajar mengenai hormon kalsitonin. Kalsitonin merupakan hormon hasil sekresi peptida monomer 32-asam amino dari sel parafollicular dan salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Fungsi hormon kalsitonin yaitu dapat mengobati hiperkalsemia atau kelebihan kalsium yang terjadi karena adanya proses resorpsi tulang yang terhambat serta mampu mendeteksi timbulnya gejala-gejala karsinoma tiroid meduler (MTC) yang disebabkan karena meningkatnya keganasan sel parafollicular tiroid (Ito et al. 2020).
Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengukur kadar kalsitonin pada pasien yang menderita MTC yaitu RIA (radioimmunoassay) dan ECLIA (electrochemiluminescence immunoassay). Perbedaannya, RIA mengukur kadar kalsitonin lebih lama dengan proteksi radiasi serta menggunakan antibodi poliklonal sedangkan ECLIA dapat mengukur kadar kalsitonin dengan lebih cepat tanpa proteksi radiasi dan menggunakan antibodi monoklonal (Ito et al. 2020).
Hasil yang didapatkan dari pengujian kadar kalsitonin pada pria dan wanita dengan menggunakan ECLIA dan RIA diadapatkan hasil yang sama berupa median dan referensi tingkat kalsitonin yang menunjukkan bahwa median kalsitonin pada pria secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Sama seperti median, referensi tingkat kalsitonin pada pria juga lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, hal ini dapat terjadi karena tingkat kepadatan sel parafollicular yang dimiliki pria lebih besar dua kali lipat daripada wanita (Ito et al. 2020).
Kesimpulan
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon kalsitonin. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kadar kalsitonin yaitu ECLIA dan RIA. Kadar kalsitonin antara pria dan wanita berbeda, hal ini diperoleh dari hasil pengujian dengan ECLIA dan RIA dimana median dan referensi tingkat kalsitonin pada pria lebih tinggi dibandingkan dengan wanita karena pria memiliki tingkat kepadatan sel parafollicular lebih besar dua kali lipat dibandingkan wanita.
Daftar Pustaka