Semarang, 22 Oktober 2024 - Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, SMP Negeri 29 Semarang mulai memanfaatkan modul ajar terbaru untuk kelas 8, yang mengusung materi tentang iklan, slogan, dan poster. Modul ajar tersebut merupakan karya dari Sefiyan Eza Nur Hidayat, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui program Unnes Lantip 4.
Penerapan modul ini merupakan wujud dari semangat kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran yang relevan dan inovatif. Sefiyan mengembangkan modul ajar ini untuk menjawab kebutuhan pembelajaran yang lebih interaktif, menyenangkan, dan sesuai dengan karakteristik peserta didik masa kini.
Pada hari Senin, 21 Oktober 2024, modul ajar ini secara resmi diserahkan kepada Dra. Sri Susanti, guru pengampu Bahasa Indonesia di SMP Negeri 29 Semarang untuk kelas 8A, 8B, dan 8C. "Saya terima modul ini ya, Mas. Nanti akan saya baca dan saya lihat -- lihat dulu, semoga bisa bermanfaat untuk kami" ungkap Dra. Sri Susanti.
Selain berisi penjelasan teoretis, modul ajar ini juga dilengkapi dengan media pembelajaran visual, seperti PowerPoint interaktif yang dirancang untuk menarik perhatian siswa dan menjaga mereka tetap fokus selama proses pembelajaran. Pemanfaatan media ini bertujuan menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Sefiyan Eza Nur Hidayat menyampaikan bahwa ia merancang modul ini dengan tujuan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menciptakan iklan dan poster, sesuai dengan kaidah yang berlaku. "Materi ini sengaja dirancang untuk menumbuhkan kreativitas siswa, sekaligus memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana sebuah iklan atau poster bisa menjadi media komunikasi yang efektif," ujarnya.
Dengan adanya modul ajar ini, SMP Negeri 29 Semarang berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap dalam berbahasa, tetapi juga mampu memanfaatkan keterampilan komunikasi visual secara efektif. Program ini sekaligus menjadi contoh bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dan inovatif mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Pengembangan dan pemanfaatan modul ajar ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H