Lihat ke Halaman Asli

Kisah Sebutir Kurma

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1kg kurma dari pedagang tua di dekat Mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak dekat timbangan.

Menyangka kurma itu sebagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.

Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Ia shalat danberdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena empat bulan lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Masjidil Haram," jawab malaikat satu lagi.

Ibrahim terkejut dan terhenyak. Jadi selama empat bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

"Astaghfirullahal adzhim," Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma, untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah, ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua tersebut, melainkan seorang anak muda.

"Empat bulan lalu, saya membeli kurma dari seorang pedagang tua di sini. Ke mana ia sekarang?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya meneruskan berdagang kurma," jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un. Kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan?" ujar Ibrahim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline