Lihat ke Halaman Asli

Kebijakan Ganjil Genap dan Rumus Matematika

Diperbarui: 3 Agustus 2016   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kebijakan transisi dari peraturan 3 in 1 ke uji coba sistim  ganjil genap yang mulai di terapkan pada hari rabu  (27/7)  oleh pemprov DKI Jakarta khusus untuk jalan jalan yang biasanya menerapkan peraturan 3 in 1 di wilayah Jakarta , mudah mudahan tidak hanya bersifat sementara sifatnya.Semoga opsi yang ditawarkan oleh pemprov DKI  Jakarta dapat mengurangi dan mengurai kemacetan lalulintas yang padat di jam jam sibuk.

Sederhananya saja  seperti rumus matematika yang bila hanya bilangan angka  genap  saja yang dihitung , maka dari hitungan angka 1 ke angka 10 yang dihitung adalah 2,4,6,8,dan 10.Itu sama dengan mengurangi 50% volume kendaraan yang biasanya mengisi jalan jalan utama di Ibu kota.Memang ,   itu hanya hitungan matematika saja , kalau untuk fakta  dilapangan terbukti dari yang saya tonton di salah satu stasiun televisi ,  beritanya  arus kendaraan dijam jam yang diterapkan peraturan tersebut ,mobil  dapat melaju dengaan kecepatan diatas 20 km/jam , "yaa lumayan lah daripada biasanya. , yang tersendat sendat lajunya".Dan lagi peraturan itu hanya dijam jam tertentu saja yang tidak bisa dilalui oleh mobil yang terkena dampak dari opsi yang sedang di uji coba tersebut.Pilihan  lain yang ingin ditawarkan oleh pemprov Jakarta adalah sistem ERP  (elektronikroadpricing)atau jalan berbayar.Semoga opsi tersebut hanya sebatas wacana. Walaupun dari yang saya baca dimedia online Ahok sejak minggu kemarin sudah ingin melelang dan menandatangani Peraturan gubernur  (pergub) ERP tersebut. Lebih oke lagi kalau sistem ganjil genap dan sistem jalan berbayar dua duanya dapat diterapkan secara bersamaan . yaa  sistem ganjil genap plus harus  berbayar pula bila ingin melintas di jalan jalan yang ditentukan. "he hee" ... 

"Sebenarnya untuk mengatasi masalah kemacetan  (bukan hanya di Ibu Kota) adalah dengan tertib berlalulintas dan sabar. yaa kalau jalan sedang macet diam ditempat, saran kedua saya boleh kok dicoba" ... 

yaa sabar aja dah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline