Lihat ke Halaman Asli

Eksplorasi Kesadaran Lingkungan dalam Film Avatar Karya James Cameron

Diperbarui: 20 Juni 2024   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tahukah kamu film James Cameron yang sempat viral? Iya betul filmnya berjudul Avatar. Pada tahun 2022 kemarin, James merilis film Avatar keduanya yang berjudul "Avatar The Way of Water" yang berdurasi 3 jam setelah film pertama yang berdurasi 2 jam lamanya. Film "Avatar" karya James Cameron merupakan kisah fiksi ilmiah yang merangkai narasi dengan filosofi ecopoetik dan memicu kesadaran akan kelestarian lingkungan. Melalui kisah menawan tokoh utama film tersebut yaitu Jake Sully, seorang marinir lumpuh yang menemukan dirinya di bulan Pandora. Film ini mengeksplorasi hubungan umat manusia dengan alam dan konsekuensi dari eksploitasi lingkungan.

Apakah kamu tau apa itu ekopoetik? Ecopoetik merupakan gerakan yang menekankan pada hubungan antara bahasa dan lingkungan, hal ini tergambar dalam lanskap Pandora yang menakjubkan. Hutan yang penuh dengan tumbuhan bercahaya, pegunungan terapung yang megah, serta flora dan fauna unik. Visual dalam film ini menggambarkan alam dengan penuh dengan kesakralan. Selain itu juga adanya penduduk asli Pandora bernama suku Na'vi yang sangat menghormati alam lingkungannya. Bahasa mereka penuh dengan metafora yang diambil dari alam, yang mencerminkan hubungan mendalam mereka dengan lingkungan yang mereka anggap sebagai tanah leluhur mereka yang harus dijaga hidup dan mati. Penghormatan mereka terhadap Bunda Agung bernama Eywa, yang mewujudkan keterhubungan semua makhluk hidup, menegaskan pandangan dunia ekosentris mereka. Film ini menceritakan hubungan harmonis ini dengan manusia bumi yang berperan sebagai penjajah bernama Resources Development Administration (RDA), yang melihat Pandora hanya sebagai sumber daya yang dapat dijarah. Operasi penambangan RDA yang mengabaikan keseimbangan lingkungan memberikan gambaran jelas mengenai potensi penebangan lingkungan yang tidak terkendali.

Film ini menceritakan perjalanan Jake Sully sebagai manusia yang sadar akan pentingnya menjaga keindahan planet Pandora. Tokoh Jake, awalnya orang luar yang mencari keuntungan pribadi, kemudian menjadi terpikat oleh kecantikan planet Pandora dan cara hidup suku Na'vi. Saat ia membaur ke dalam masyarakat mereka dengan menyamar menjadi suku Na'vi, ia mempelajari bahasa, adat istiadat, dan hubungan mendalam mereka dengan alam. Pengkhianatan Jake terhadap RDA dan keputusannya untuk berjuang bersama Na'vi mewakili penolakan terhadap pembalakan liar dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Film Avatar bukan hanya sebuah kisah peringatan tetapi sebuah seruan untuk bertindak. Film ini memaksa penonton untuk berpikir kembali betapa pentingnya peran manusia bagi alam. Dengan menggambarkan dampak buruk eksploitasi lingkungan terhadap Pandora, film ini mengajak kita untuk memikirkan dampak tindakan kita terhadap Bumi. Perperangan antara suku Na'vi dan RDA berfungsi sebagai metafora perjuangan berkelanjutan antara mereka yang berupaya melindungi lingkungan dan mereka yang memprioritaskan keuntungan pribadi.

Kesimpulannya, Film James Cameron satu ini merupakan bukti kuat akan pentingnya ecopoetik dan kesadaran menjaga lingkungan. Melalui visualnya yang memukau, bahasa yang menarik, dan narasi yang memikat, film ini mengingatkan kita akan keindahan dan kerapuhan planet kita serta kebutuhan mendesak akan hubungan yang lebih harmonis dengan alam. Film ini merupakan pengingat yang kuat bahwa nasib umat manusia berkaitan erat dengan nasib lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline