Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling umum terjadi, terutama pada ibu hamil. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi anemia pada ibu hamil di dunia mencapai 40%, dengan angka lebih tinggi di negara berkembang. Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai 37,1%. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada ibu dan janin, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), serta peningkatan risiko kematian ibu dan bayi. Penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah defisiensi zat besi yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak mencukupi, kurangnya kesadaran akan pentingnya pola makan bergizi, serta meningkatnya kebutuhan zat besi selama kehamilan. Oleh karena itu, pendekatan yang berfokus pada edukasi gizi menjadi sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku makan ibu hamil. Edukasi gizi merupakan intervensi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu hamil mengenai pentingnya asupan makanan bergizi, khususnya yang kaya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Melalui edukasi yang terstruktur, ibu hamil diharapkan mampu menerapkan pola makan sehat yang mendukung kebutuhan nutrisi selama kehamilan, sehingga dapat mencegah terjadinya anemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas edukasi gizi dalam meningkatkan pengetahuan, kadar hemoglobin, dan perilaku makan pada ibu hamil. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam penyusunan strategi pencegahan anemia pada ibu hamil serta mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif dengan desain quasi-eksperimental menggunakan pendekatan pre-test post-test dengan kelompok intervensi dan kontrol.
2. Populasi dan Sampel
Populasi: Ibu hamil trimester 1-2 yang memeriksakan kehamilannya di puskesmas.
Sampel: 60 ibu hamil (30 kelompok intervensi, 30 kelompok kontrol) yang dipilih secara purposive sampling.
3. Variabel Penelitian
Variabel Independen: Edukasi dan pemberian makanan tambahan kaya zat besi.
Variabel Dependen: Kadar hemoglobin (Hb).
4. Intervensi