Lihat ke Halaman Asli

Sechudin

#wartaklasik

Sungaiku

Diperbarui: 20 Maret 2024   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepian sungai, aku berada,
Bersama gemericik air yang merdu mengalir,
Membawa pesan-pesan kehidupan yang dalam,
Mengalirkan kenangan dan impian yang tiada terhingga.

Sungaiku, saksi diam dari perjalanan panjang,
Melalui liku-liku hidup yang berliku,
Menemani setiap langkah dan kerinduan,
Di setiap detik yang berlalu, di setiap hembusan angin yang berlalu.

Di antara pepohonan yang rindang,
Aku duduk, merenungi kehidupan yang mengalir,
Mengalir seperti sungai yang tak pernah berhenti,
Membawa cerita-cerita tentang cinta dan kehidupan.

Sungaiku, tempat berteduh di saat sunyi,
Menyambut pelukan lembut mentari yang tenggelam,
Memberikan kedamaian dan ketenangan,
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang tak pernah berhenti.

Dalam pelukanmu, aku menemukan kedamaian,
Seperti anak yang kembali pulang ke pelukan ibunya,
Di tepianmu, aku merasa utuh dan tenang,
Seolah-olah semua beban telah terangkat dan sirna.

Oh sungaiku, sungai yang tak pernah lelah,
Menyimpan segala rahasia dan kenangan,
Engkau mengalir dengan penuh keajaiban,
Menyirami jiwa yang haus akan kedamaian.

Dalam irama gemericikmu, aku menemukan kedamaian,
Dalam aliranku, aku menemukan arti kehidupan,
Sungaiku, tempat yang selalu kuharapkan,
Dalam setiap langkah perjalanan hidup yang panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline