Lihat ke Halaman Asli

Sechudin

#wartaklasik

Maryamah dalam Merajut Keabadian

Diperbarui: 3 Februari 2022   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Maryamah, senyumu abadi
berbingar dalam sunyi
suaramu lembut penyejuk hati
tujuh tahun kau telah pergi

Maryamah, mengingatmu adalah penawar
dalam lelah dan susah
menyebutmu adalah menambah gagah dan motivasi

daun-daun kini menguning kering
udara tampak panas
cahaya mulai redup
sungai-sungi mengering
bocah-bocah terus menyebut-nyebut namamu "Maryamah"

Jarak adalah sekat
dan sekat adalah namamu
jembatan antara aku dengan bocah-bocah adalah kamu
uluran tanganmu adalalah pelapah-pelapah
yang dirajut dengan senyumu
"M-a-r-y-a-m-a-h"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline