Malam itu kau berbisik
Hai Mei besok kiyamat
Besok tanggal 12 bulan 12 ditahun 20
Itu adalah hari kiyamat
Aku termenung
Menunganku bukan karena takut kiyamat
Tapi takut jangan-jangan yang kiyamat hanya kota Jakarta
Sementara kota-kota yang lain masih tetap kokoh
Lalu kau berseru, yang kiyamat adalah hatimu
Hatimu telah mati karena hatimu telah membatu