Lihat ke Halaman Asli

Sechudin

#wartaklasik

Puisi | Mengejar Tuhan

Diperbarui: 1 Desember 2019   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Aku adalah gumpalan amanahNegeri akhirat hanyalah dongeng di belkon-belkon pengajian
Takbir dan dzikir telah kalah oleh gemricik dirham dan dolar
Cahaya telah berubah menjadi ilusi dan dijajah oleh gemerlap dunia
Aku berlari mengejar keabadian tapi semua manusia menghinakan
Aku adalah gumpalan amanah

Marsinah menangis dengan pilu sedusedan
Dia masih memikirkan anak-anaknya yang sudah empat hari tidak makan
Suara jeritan dan tangis menjadi irama digubug kecil bertikar bebatuan
Pemandangan itu seakan menjadi saksi keganasan dan ketidak adilan
Sikaya masih menumpuk harta seakan lupa negeri keabadian
Dan marsinah masih terus menangis dengan pilu sedusedan

Tahta dikejar dengan gagah walau jalan sangat terjal
Mereka tertawa dengan seikat materi haram
Aku mendengar mereka masih menyogok Tuhan dengan fitnah dan ujaran kebencian
Fatamorgana itu adalah sebuah kelumrahan
Tuhanya kini telah berganti dengan harta dan jabatan
Tahta dikejar dengan gagah walau jalan sangat terjal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline