Lihat ke Halaman Asli

Sechudin

#wartaklasik

Kopi Ramadan

Diperbarui: 5 Mei 2019   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DM-Blitar

Demi kopi yang setiap pagi kuseduh
Kini ramadhan tiba agar aku ikut bersamanya
Kau tidak memaksa
Tapi aku harus ikut karena taqwa telah menanti di sana

Kopiku kini layu
Pagiku tak lagi bercengkrama denganmu
Bibir dan lidahku terasa kelu
Tapi aku ingat akan janjimu
Kita akan tetap bertemu
Sebelum kabut fajar tampak di ufuk barat

Aku lari menantimu di ujung subuhku
Tapi kau hanya memandangku sambil lari menjauh pergi
Kau pun tersenyem dan meninggalkan secarcik pesan dalam meja itu
"Besok aku kembali sebelum subuh duduk dan tersenyum di kursi itu"

Menjelang pagi aku kembali dengan membawa kentongan dan bedug
Untuk mencegah subuh mendahului pertemuan yang kita nanti
Aku tersenyum dari ranjangku
Karena aroma parfumu telah tampak pada hidungku
Dan aku tau kau telah menantiku di meja ujung dapur menepati janjimu

Glempang, 30 Sya'ban 1440 H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline