Banjarnegara- Pada hari Rabu (17/4) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Mengadakan Rapat Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Tahun 2019. Desa Glempang Kecamatan Mandiraja terbagi menjadi 20 TPS yang sebelumnya pada pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 lalu hanya 14 TPS
Di TPS -8 Desa Glempang sangat unik berbeda dengan TPS yang lain karena bertempat di Taman Baca Masyarakat Umah Buku Mayuh Maca, ini merupakan kali kedua TBM UBMM digunakan sebagai Tempat Pemungutan Suara, sebelumnya digunakan untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2018 lalu. Para Pemilih yang hadir untuk menggunakan hak pilihnya mereka dimanjakan dengan koleksi buku-buku TBM UBMM sembari menunggu antrian panjang menuju bilik suara
Kegiatan penghitungan suara yang dipimpin oleh ketua KPPS-8 dimulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 24.00 WIB waktu setempat, meliputi menghitung dan mencatat jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan DPT, DPTb, dan DPK. Menghitung dan mencatat jumlah suara yang tidak terpakai /tidak digunakan.
Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak /keliru coblos. Menghitung dan mencatat sisa surat suara cadangan. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang digunakan yang berisi surat suara sah dan surat suara tidak sah.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh 9 saksi yang terdiri dari 2 saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden dan 7 orang saksi dari partai politik. Dari hasil penghitungan surat suara pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden TPS-8 unggul atas pasangan calon 01 dengan jumlah suara 143 dan pasangan calon 02 memperoleh suara 32
Pesta Demokrasi tahun 2019 memang berbeda dengan pesta-pesta tahun sebelumnya, karena pada pesta tahun ini ada 5 pemilihan, orang-orang terlihat kesulitan dalam memilih dibilik suara dan membutuhkan waktu yang relatif lama, terutama bagi orang tua.
Udin Ketua KPPS TPS-8 Berharap semoga dipesta Demokrasi tahun yang akan datang hal yang demikian tidak terulang kembali karena memilih 5 kartu suara terlalu banyak dan proses perhitungannya pun membutuhkan waktu yang lama sementara kondisi fisik tiap anggota KPPS berbeda-beda, walaupun dalam hal tertentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Udin juga menambahkan semoga siapapun yang terpilih dalam pesta Demokrasi tahun ini itulah yang terbaik. Pilihan boleh beda tapi rumah kita sama, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H