Lihat ke Halaman Asli

Sebulir Pengabdian

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa UMM

Katakan Tidak untuk Sampah Plastik

Diperbarui: 26 Maret 2021   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Universitas Muhammadiyah Malang

DPL: Gina Harventy, SE., Ak., M.Si., CA

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang sangat lekat dengan masyarakat hingga saat ini, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Plastik biasa digunakan oleh masyarakat sebagai kantong belanja, bungkus makanan, bungkus minuman, dan masih banyak lagi. Penggunaan plastik yang secara berlebihan dan tidak wajar dapat merusak lingkungan. Dalam data yang ada, kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 Milyar ton setiap tahun. Menurut perkiraan bank Dunia, jumlah ini bertambah hingga 2,2 Miliar Ton pada tahun 2025. Selama lebih dari 50 tahun, produksi dan konsumsi global terus meningkat. Diperkirakan 299 juta ton plastik diproduksi pada tahun 2013.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Sifat plastik yang sulit terurai membuat masyarakat harus menggunakan plastik sesuai keperluan saja. Dampak negatif dari penggunaan plastik secara berlebihan dapat merusak lingkungan secara permanen, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk plastik tersebut dapat terurai dengan tanah. Jika sampah plastik tidak dikelola dengan baik maka sampah plastik akan semakin menumpuk.

Untuk mengurangi sampah plastik yang ada dilingkungan masyarakat, PMM Kelompok 02 Gelombang 1 berinisiatif untuk membuat tote bag ramah lingkungan. Kegunaan tote bag tersebut sangat banyak yaitu untuk mencegah bertimbunnya sampah plastik, berbahan dasar kain yang lebih ramah lingkungan, mudah dibawa kemana-mana, harganya lebih murah dan dapat dimanfaatkan dalam kuru waktu yang cukup lama. Berbeda dengan tas plastik yang hanya dapat dipakai satu kali saja, tas ramah lingkungan ini dapat digunakan berkali-kali. Untuk perawatannya, hanya perlu melipat setelah digunakan. Apabila tas sudah kotor, tas dapat dicuci dengan air biasa maupun tambahan detergen. Dengan adanya tas ramah lingkungan ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan kantong plastik dan juga mengurangi sampah plastik yang ada di Desa Petungewu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline