Lihat ke Halaman Asli

Taman Bercahaya

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yang aku ingat saat itu siang cukup terik.
Matahari seperti memanggang kepala.
Jalanan agak lengang, lalu aku menyebrang.
Dari kejauhan sebenarnya sudah kulihat motor itu, entah berapa kecepatannya.

“Brukk!!!”  kurasakan tubuhku didorongnya dengan keras.
Aku melayanggg...  lalu semua gelap.

Saat  tersadar,  dengan mata yang belum bisa melihat dengan sempurna.
Kulayangkan pandang ke sekelilingku.
“Tempat apa ini?” bathinku.

Tempat di sekelilingku terlihat bercahaya.
Meski  benderang tetapi  tidak membuat  mataku silau.
Warna-warni di semua tempat.

Saat kulihat tubuhku, tak ada cedera sekalipun.
padahal, dalam ingatanku...

Aku tertabrak motor yang melaju kencang tadi. “Hmmm”

Segera aku bangun.
Tak terasa sakit di kakiku,
lalu kuayun langkah, meski tak tahu akan kemana.
Udara terasa nyaman.
Langit hitam dipenuhi cahaya banyak sekali.

Cahaya yang bergerak cepat kesana-kemari.

Ajaib!!

Jalan yang kutapak terlihat bercahaya.
Bekas tapak kaki pun memercikkan warna-warni. Indah sekali.
Perdu di sekitar jalan juga terlihat mengeluarkan cahaya. Semuah taman yang ajaib. “dimanakah ini?” bathinku.

“Surgakah?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline