Seperti biasa Desember menyapa Suasana berbaur dalam keinginan berjumpa Mengajak berkemas mengarungi lautan dengan sebuah tujuan mengisi cuti tempo Waktu
Tak diperintah bergegas menelusuri rindu pandangan mata tertuju disisi ruang tamu Relung tak berirama disisi pojok sarang impian Ketika langka senandung di pintu peradaban hati
Berharap Sesaji Suguhan rindu diruang tamu di atas meja diselubungi taplak bekas dipadukan waktu yang tak terbatas
Lintasan waktu meningkatkan masakan kisah di dapur kelabu menghadirkan kerinduan kian menggebu Meninggalkan makna di setiap irama waktu
Dalam diam suguhan rindu sirna ditelan bumi dibawah lari oleh takdir Tinggal memori kian merasuk di setiap nadi mengisakan jejak relung hati
Dan ku jadikan jimat puisi dalam sepiring kerinduan bersyair zaman berdendang nostalgia Desember seperti biasa
