Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang ditandai dengan terjadinya kencing manis dan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Terdapat tipe 1 dan diabetes tipe 2. Tipe 1 adalah gangguan autoimun hal ini terjadi, karena terdapat kerusakan.
Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang ditandai dengan terjadinya kencing manis dan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Terdapat tipe 1 dan diabetes tipe 2. Tipe 1 adalah gangguan autoimun hal ini terjadi, karena terdapat kerusakan sel-sel sehingga tubuh kekurangan hormon insulin.
Tipe 2 Berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat dan hal ini rentan terjadi pada umur 30 tahun ke atas yang mengakibatkan tidak dapat menerima hormon insulin yang cukup. Nyatanya, di tahun 2024 ini Indonesia menjadi negara peringkat ke-5 dunia dari Dijumlah pasien yang terkena penyakit diabetes terutama diabetes melitus dengan jumlah 19,5 juta jiwa dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga 28,6 juta pada tahun 2045.
Berdasarkan Jumlah penderita DM di Jawa Tengah pada tahun 2022 sebesar 623.973 (Dinkes Jawa Tengah, 2022). Sedangkan jumlah penderita DM di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2022 sebanyak 15.927 kasus. Berdasarkan data dari Dinkes Sukoharjo, terdapat peningkatan yang signifikan penderita DM di Sukoharjo dari tahun ke tahun.
Sementara itu, jumlah penderita DM di Kecamatan Kartasura pada tahun 2022 sebanyak 2.126 kasus dan menempati urutan pertama di Kabupaten Sukoharjo (Dinkes Sukoharjo, 2022).
Penderita DM beresiko terjadi komplikasi, salah satunya ulkus kaki diabetikum. Berdasarkan penelitian Rosaulina dan Girsang (2018)terdapat hubungan antara gaya hidup (pola makan dan aktivitas fisik) dengan kejadian ulkus kaki diabetikum, dari 104 pasien DM yang diteliti didapatkan hasil bahwa 80 responden (76,9%) mengalami komplikasi salah satunya ulkus kaki diabetikum.
Berdasarkan penelitian Husada dkk (2020)dari 119 pasien DM yang diteliti, sebanyak 55 sampel (46,2%) mengalami komplikasi berupa ulkus diabetikum. Salah satu penyebab terjadinya risiko komplikasi ulkus kaki diabetikum pada penderita DM yaitu gaya hidup, seperti pola makan dan aktifitas fisik. Untuk menghindari hal tersebut kita dapat melakukan beberapa pencegahan seperti.
Menerapkan pola gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan mengomsumsi buah dan sayur. Jumlah makanan yang dikonsumsi juga harus disesuaikan dengan konseling gizi. Kemudian jenis makanan yang dikonsumsi dapat terdiri dari sayuran, karbohidrat, dan protein. Pengolahan makanan tidak boleh menggunakan gula dan garam yang berlebih. Jadwal makan terdiri dari 3x makan utama dan 2-3x makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil.
Selain pola makan, aktifitas fisik juga perlu untuk mengurangi kadar gula darah yang tinggi hal ini dapat dilakukan dengan melakukan aktifitas fisik ringan, sedang maupun berat.
WHO menganjurkan penderita DM melakukan aktivitas fisik aerobik intensitas sedang setidaknya 75–150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas tinggi atau kombinasi setara aktivitas intensitas sedang dan berat sepanjang minggu, Melakukan aktivitas penguatan otot dengan intensitas sedang atau lebih besar yang melibatkan semua kelompok otot utama selama 2 hari atau lebih dalam seminggu, Melakukan aktivitas fisik multikomponen yang bervariasi yang menekankan keseimbangan fungsional dan latihan kekuatan dengan intensitas sedang atau lebih besar.