Lihat ke Halaman Asli

Koruptor Vs. Teroris

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada suatu hari, seorang dosen bertanya kepada para mahasiswanya, apa perbedaan antara koruptor dan teroris? Mendengar pertanyaan itu, para mahasiswa berlombah-lombah menjawab dengan semangat. Ada berbagai macam jawaban dengan argumentasi masing-masing dan dengan menggunakan teori pilihan. Pada kesimpulan terakhir, dosen itu mengatakan bahwa perbedaan antara koruptor dan teroris lebih pada perbedaan kata, namun inti kejahatan yang mereka lakukan sama yaitu meresahkan dan merugikan banyak orang.

Saya secara pribadi juga bertanya-tanya, kenapa sampai dosen itu mengatakan demikian? Apakah keduanya hanya berbeda dalam soal istiah? Atau menurut anda bagaimana? Tentu seorang teroris juga tidak mau dikatakan sama dengan koruptor atau seorang koruptor tidak mau dikatakan sebagai seorang teroris.

Akhir-akhir ini, di setiap harian surat kabat di Indonesia selalu memuat berita tentang koruptor dan teroris. Apa sich istimewa kedua hal ini, sehingga bisa terkenal dan menjadi sorotan pubik? Semua orang pasti membenci keduanya, tetapi yang pasti selalu ada orang yang menekuni profesi sepertiitu. Meskipun ada yang mencaci maki bahkan mengutuk.

Guerry & Quetelet melihat bahwa penyebab utama kejahatan bukan hanya dari aspek individu tetapi juga dorongan social. Di sini kalau kita menempatkan koruptor dan teroris dalam koridor ini, bagi saya sangat relevan. Orang ingin(mau) melakukan kedua hal itu karena akibat dari dirinya sendiri dan juga factor social. Ada orang yang “terpaksa” menjadi koruptor atau teroris karena merupakan bakat alamiahnya(turunan) seperti yang dikatakan Lombroso bahwa kejahatan juga merupakan bentuk bawahandan bagian dari perkembangan evousi. Namun, ada pula karena aspek social lingkungan.

Koruptor atau Teroris?

Seandainya anda diminta untuk memilih, anda memilih menjadi koruptor atau teroris? Tentukita bisa memilih dengan pertimbangan yang terbaik dari yang terburuk. Kembali ke pertanyaan dosen tadi, saya melihat dalam beberapa point. Pertama, koruptor dan teroris merupakan tindakan kejahatan(criminal), apapun motivasi dan tujuannya tetap keduannya merupaka bentuk kejahatan. Kedua, koruptor dan teroris merupakan kejahatan yang merugikan masyarakat umum. Masyarakat pasti merasa dirugikan apabia keduanya “beraksi”. Ketiga, koruptor dan teroris merupakah bentuk hasil dekadensi moral dalam masyarakat. Keempat, tidak ada pilihan lain selain menolak keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline