Lihat ke Halaman Asli

Suatu Saat di Biro Crazy

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam 07.15

Ruang parkir masih lengang hanya tampak satu sepeda motor. Pasti milik Pak Siji, caraka kantor, sebagai caraka beliau wajib datang paling awal. Kenyataan ini memastikan saya sebagai orang nomor dua yang tiba di kantor. Seperti biasa. Sebagai pegawai baru saya harus menunjukkan kalau saya ini termasuk orang yang rajin.

Jam 07.20

Tak berapa lama berturut-turut datang Bapak Kabid Tumbuhan Pokok dan Periwakan, Ibu Kasubag Kepegawaian dan Pak Ustad staf sekaligus pengantarnya yang paling setia, Dokter yg sebenarnya bukan dokter (hanya karena namanya sama dengan dokter ahli sexologi yang terkenal sehingga dipanggil dokter), dan Sayangi (rekan yang pengangkatannya bersamaan dengan saya namun usianya jauh lebih muda) datang dengan gayanya yang ceria menyapa segelintir pegawai yang sudah datang. Seperti biasa.

Jam 07.25

Datang Pak Kasie Produksi Tumbuhan Pokok, Pak Sekretaris dan Adik ( yunior saya satu almamater). Disusul beberapa staf TU dan terakhir Pak Kadis. Seperti biasa.

Jam 07.30 lewat (gak tahu lewat berapa menit)

Pak Kadis memerintahkan apel pagi dimulai. Otomatis apel pagi hanya diikuti oleh kekuatan sekitar setengah peleton sedangkan kekuatan satu kantor full seharusnya sekitar satu kompi.

Dalam apel pagi, seperti biasa, Pak Kadis mempertanyakan dan mempermasalahkan orang-orang yang tidak ikut apel (kenapa tidak dipanggil saja kalau memang bermasalah? daripada selalu jadi trending topic disetiap apel pagi). Dilanjutkan program yang belum berjalan dan program yang sudah berjalan disertai permasalahannya (seharusnya yang seperti ini dibahas di ruang pertemuan dengan orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, daripada sekarang para pemimpin kegiatan banyak yang belum datang plus peserta apel pada malas mendengarkannya : PEGAL KAKI DAN TELINGA!, kesimpulannya briefing pagi ini tidak efektif dan efisien). Dan seperti biasa selama briefing berlangsung beberapa pegawai yang datang terlambat langsung masuk barisan (dan nantinya absen paling duluan).

Jam 08.30 lewat (dan lagi-lagi gak tahu lewat berapa menit)

Apel pagi selesai! Kembali ke tempat yang seperti biasa selalu ditempati setelah apel pagi selesai. Beberapa pegawai masuk ke ruang LIPI (Lembaga Intrik dan Pengembangan Isyu) beberapa lainnya ke kantin dan sebagian ke mejanya masing-masing. Saya masuk ke ruang seksi iwak tempat saya ditugaskan. Pak Kasie Iwak dan Pak Batara, staf seksi iwak yang paling senior, belum datang. Terus masuk ke ruang pertemuan (karena sebagai pegawai baru belum mendapatkan meja kursi sendiri).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline