Lihat ke Halaman Asli

Pantas Rakyat Miskin di Negeri Ini Makan Tikus

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saat masih kecil saya selalu disuruh bersyukur oleh Ibu saya atas segala karunia yang telah kami dapatkan. Ibu saya selalu mengatakan masih untung kita masih bisa makan dengan tahu/tempe sedangkan tetangga masih banyak yang makan hanya dengan sambal. Itulah cara Ibu saya mengajarkan untuk selalu bersyukur.

Memang betul juga apa yang diucapkan Ibu saya pada saat itu, banyak teman-teman saya yang makan  hanya dengan lauk garam, kecap atau cabai rawit yang digerus dengan garam. Bahkan kalau saya bermain ke pesawahan atau daerah pertanian sayur-mayur banyak buruh tani yang sarapan hanya dengan nasi dan cabai rawit zonder garam!

Kalau membandingkan kenangan masa lalu dengan kenyataan yang terjadi pada saat ini saya jadi miris sendiri mengingat harga garam semakin mahal dan harga cabai rawit yang naik gila-gilaan. Apakah pada saat ini garam dan cabai rawit masih identik dengan menu kaum miskin? Saya meragukan itu begitu melihat tayangan berita seorang gelandangan renta makan daging tikus!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline