Setiap orang tua pasti ingin anaknya berhasil dalam segala hal apapun terutama pendidikan baik akademik maupun non akademik. Mereka pasti ingin anaknya berprestasi dibidang yang ditekuninya. Pada umumnya, di bidang akademik nilai disekolah seperti selalu meningkat dan mendapat peringkat, sedangkan non akademik itu biasanya memenangkan kejuaraan pertandingan seperti taekwondo, karate, sepak bola, dan lain sebagainya. Maka dari itu, potensi anak harus dikembangkan dari sekarang dan perlu kita ketahui bahwasannya sebagai orang tua membangun karakter kepada anak kita sejak usia dini itu sangat diperlukan. Mendidik dan membimbing anak dimasa pandemi ini sudah saatnya orang tua turun tangan. Memantau berbagai kegiatan anak juga perlu agar bisa mengontrol sejauh mana anak kita tahu soal dunia maya, terlebih dikala seperti ini anak dituntun untuk paham akan teknologi, seperti smartphone setiap anak terutama usia dini perlu paham hal apa yang seharusnya perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan.
Maka dari itu, orang tua harus bisa membangun karakter anaknya, mencari potensi anaknya, dan minat bakat anaknya sejak dini. Hal yang perlu dilakukan untuk membangun karakter anak terutama dalam hal positif, seperti kita sebagai orang tua bisa mengajak anak keluar dari lingkungan rumah dan membawanya ke alam terbuka atau lainnya untuk berinteraksi sosial agar sang anak punya karakter berani. Karakter penting kedua yaitu cerdas ketika ruang stimulasi anak sudah terbuka luas, maka dengan begitu akan tumbuh cerdas sesuai aspek kognitifnya yang dapat tersimulasi seiring berjalannya waktu maka dari itu orang tua dapat ambil peran dengan mengajak sang anak untuk bermain balok susun. Selain itu, anak juga harus mencoba hal baru agar bereksplorasi, dengan ini maka anak akan tumbuh dengan jiwa kreatif biasanya kalau usia dini itu senang melukis, mewanai, dan menggambar. Tiga hal diatas tadi benar memang penting adanya tapi orang tua juga perlu tahu bahwa dengan mengajarkan anak menyayangi sesama atau bahkan binatang itu bisa menumbuhkan rasa peduli. Dari rasa peduli yang anak kita punya diharapkan dia bisa menumbuhkan sifat kepemimpinan. Untuk itu, orang tua perlu mengajarkan kedisplinan dan sifat mandiri kepada anak.
Pada umumnya, di usia remaja seperti saat ini anak harus memulai mengembangkan potensinya dan minat bakatnya. Beberapa anak ada yang gemar belajar dan beprestasi dibidang akademik seperti mengikuti olimpiade sains atau lomba cerdas cermat lainnya dan sebagian yang gemar dibidang non akademik biasanya mengembangkan potensinya itu dengan mengukit lomba yang sesuai minat bakatnya seperti lomba paskibra, pramuka, dan saman. Intinya setiap anak berhak mengembangkan potensi dan minat bakat yang dia punya. Sekiranya apakah ada hal penting lagi ya dalam hal pengembangkan karakter anak. Berdasarkan potensi dan minat bakatnya? Ya benar moral menurut beberapa orang moral itu sangat diperlukan agar anak paham bagaimana cara dia berkembang dengan seharusnya dan anakpun paham hal mana yang perlu dinomor satukan yaa benar pendidikan, pendidikan sangat perlu bagi setiap anak dan dibidang pendidikan pasti ada wadah untuk mengembangkan karakter, potensi, dan minat bakat sang anak. Biasanya sekolah mampu menyalurkan siswa siswinya untuk berani mengembangkan minat dan bakatnya dengan mengikuti berbagai event yang biasanya ditawarkan lewat poster dimading sekolah.
Maka dari itu disaat usia dini maupun remaja kita harus bisa mengembangakan karakter, potensi, dan minat bakat melalui teknologi yang ada contohnya hp, laptop, dan komputer juga yang lainnya seperti yang kita tahu bahwa teknologi maju pesat tiada habisnya itu juga bisa mengikuti perkembangan masa. Setiap anak tetap bisa mengembangkan potensinnya melalui daring biasanya tetap sekolah yang menjadi wadahnya. Maka dari itu, kita sebagai jiwa muda siswa-siswi Indonesia harus bisa memanfaatkan wadah yang tersedia untuk mengembangkan karakter, potensi, dan minat bakat karena kita harus yakin semua wadah yang ada disekolah akan lebih bermanfaat apabila kita bisa melakukan yang terbaik. Itu bukti bahwa sekolah melahirkan siswa siswa dengan karakter tinggi dan itu juga bukti bahwa pandemi bukan menjadi suatu halangan untuk kita menomor satukan pendidikan.