Lihat ke Halaman Asli

Sumadi

Sumadi,

Ngawen Kapanewon Istimewa di Gunungkidul

Diperbarui: 9 Januari 2024   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kapanewon merupakan sebutan Kecamatan di daerah Kabupaten Gunungkidul. Dimana Gunungkidul terdapat 18 Kapanewon. Salah satu Kapanewon di Gunungkidul ialah Kapanewon Ngawen. Terletak di bagian paling ujung utara berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Klaten dan Sukoharjo. 

Mengenal Kapanewon Ngawen, mayoritas penduduknya adalah Petani, pedagang dan banyak anak muda yang merantau. Namun, siapa sangka Kapanewon Ngawen adalah Kapanewon yang istimewa di Gunungkidul. Lantas apa keistimewaan Kapanewon Ngawen sehingga menjadi daerah yang istimewa di Gunungkidul. 

Jika kita lihat sejarahnya Ngawen dulunya bernama Alas gempol. Alas yang berada di Ngawen sendiri aslinya adalah tanah lungguh adik dari Raden Mas Said. Ketika Raden Mas Said mendapatkan petunjuk untuk bertapa di suatu tempat. Kemudian Raden Mas Said langsung menunju ke tempat tersebut ialah Ngawen ya g sekarang menjadi petilasan samber nyawa di Gunung Gambar. 

Di sana Raden Mas Said melakukan pertapaan guna untuk mendapatkan wahyu dan petunjuk untuk melawan Belanda. Di Gunung Gambar inilah saksi perjalanan Raden Mas Said memulai startegi untuk melawan mengalahkan para penjajah. Di bantu oleh demang dan masyarakat Ngawen yang kala itu mau menjadi prajurit dan membantu Raden Mas Said untuk melawan penjajah. 

Sepeninggalan Raden Mas Said Ngawen dulunya masuk pemerintahan Keraton Kasunanan Kartosuro yang pindah ke Surakarta. Ngawen jelas masih memiliki darah kerjaan Keraton Surakarta atas dasar perjuangan dan kehidupan yang dimulai oleh Raden Mas Said. Apa lagi tanah Ngawen aslinya merupakan tanah dari kedua adiknya Raden Mas Said. 

Namun seiring berjalannya waktu, Ngawen merasa tidak begitu diperhatikan oleh Keraton Surakarta. Bahkan peraturan tanah yang mereka tempati hanya menjadi hak sewa bukan menjadi hak milik. Daris sini lah para warga berkumpul dan bermusyawarah untuk menentukan nasib mereka. 

Bersamaan dengan adanya konflik tersebut Keraton Yogyakarta masuk dengan tawaran jika Ngawen ikut pemerintahan Keraton Yogyakarta tanah yang mereka tempati akan menjadi hak milik mereka sendiri. Hasil dari musyawarah para warga sepakat menentukan Ngawen akan ikut Pemerintahan Keraton Yogyakarta. 

Tercatat secara resmi Ngawen menjadi bagian dari Gunungkidul dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 1957.n Nah begitulah sejarah singkat Kapanewon Ngawen. Alasannya Kapanewon Ngawen menjadi Kapanewon yang istimewa sebab pernah mengalami masa pemerintah di dua kerjaan mataram islam terbesar di jawa. Adapun bukti dari adanya peristiwa tersebut adanya cagar budaya yang ada di Ngawen. 

1. Gunung Gambar (batu kong) taplak kaki bokong Raden Mas Said menerima wahyu untuk melawan penjajah. 

2. Tugu tapal batas berada di Dusun Jenthir yang masuk dalam perjanjian Klaten tetang kekuasaan wilayah.  

Kedua cagar budaya itu merupakan saksi bisu bahwa Ngawen pernah mengalami masa pemerintahan dari dua kerjaan mataram islam di jawa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline