Lihat ke Halaman Asli

SDN 2 PANTAI HAMBAWANG TIMUR

Sebuah sekolah yang berada dibawa naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Revitalisasi Bahasa Daerah Melalui Karya Sastra

Diperbarui: 15 Juli 2024   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PUISI BERBAHASA BANJAR 

“MEDIA REVITALISASI BAHASA DAERAH DAN SARANA PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK”

Oleh: TIM RBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah

 

Revitalsi Bahasa Daerah (RBD) menjadi salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemedikbudrestik). Program ini merupakan wujud nyata dari perlindungan terhadap keberagaman bahasa daerah yang telah diakui dan diatur dalam sejumlah undang-undang. Komitmen terhadap RBD juga tercermin dalam Undang-undang No 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah. 

Dalam konteks ini Pemerintah Daerah memiliki peran yang signifikan dalam melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah sesuai dengan kekhasan dan kebutuhan masyarakat setempat. Adanya dukungan regulasi semacam ini menjadi landasan hukum yang kuat untuk menjaga dan memperkuat identitas bahasa daerah.

Puisi merupakan salah satu genre sastra yang paling mudah diterima oleh masyarakat awam dibandingkan dengan novel atau cerita pendek. Karena selain disajikan dengan bahasa yang indah, puisi juga dikemas dalam larik-larik dan bait, serta sebagian memiliki ritma dan rima yang menjadikan puisi ketika dibaca begitu harmoni. Kelebihan dari genre puisi lainnya dari aspek pembacaannya hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat. Dalam istilah bahasa Banjar “sasambil duduk gin tuntung mambaca puisi”.

Dalam konteks ini, penulis mencoba menjadikan puisi berbahasa Banjar sebagai media Pengimbasan Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Hal ini dikarenakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan salah satu dari sekian objek Pengimbasan RBD bahasa Banjar dengan fokus pada Bahasa Banjar dialek Pahuluan. Dan juga penulis sendiri merupakan bagian dari TIM Pengimbasan RBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang saat ini berjumlah 34 orang Guru Utama Pengimbasan RBD.

“MUNGKINKAN PUISI BERBAHASA BANJAR DIJADIKAN SEBAGAI MEDIA PENGIMBASAN RBD UNTUK MASYARAKAT UMUM?”

Terkait mekanisme pengimbasan yang dilakukan serta sasaran yang diharapkan dari  pengimbasan, ternyata mendapat respons positif dari masyarakat khususnya yang berdomisili di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Teknis dari Pengimbasan RBD ini sendiri, TIM RBD dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah membuat atau merangkai puisi puisi berbahasa Banjar yang kemudian dikirimkan ke grup publik yang tersebar di media sosial seperti FB, Twitter (X), IG, WhatApp, dan media sosial lainnya. Pemilihan media sosial tersebut dikarenakan banyaknya penduduk yang menggunakan media sosial dalam kesehariannya. Saat ini penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Tengah berjumlah 268.360 orang (Disdukcapil HST, 2024). 

Dari sejumlah data penduduk tersebut diasumsikan bahwa penduduk yang menggunakan media sosial diperkirakan berjumlah 100.000 orang lebih. Hal ini dibukrikan dari salah satu Grup Publik yang ada di FB dengan nama INFO BARABAI “News HST” dengan jumlah anggota saat ini mencapai 97.356 anggota (Data FB: Selasa, 2 Juli 2024).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline