Lihat ke Halaman Asli

[FSC] Rasa yang Tak Terucap

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mama sayang.. maaf aku hanya bisa menuliskan surat ini. Padahal aku ingin sekali bisa berbincang-bincang dengan mama. Tapi sayang kita tidak memiliki prinsip yang sama sehingga dalam komunikasi kita selalu berselisih paham. Bertahun-tahun sebenarnya aku ingin sekali menceritakan semua yang sedang kurasakan pada mama tapi itu begitu sulit.

Aku sering sekali membuat mama marah, kesal, bahkan malu. Sungguh ma.. aku tidak ingin melakukan itu. Bahkan sampai detik ini pun hanya sedikit hal yang bisa mama banggakan dari anakmu ini. Maafkan aku ma.. maafkan aku.. maaf..

Terimakasih mama udah jadi mama yang cerewet, udah jadi mama yang galak. Walaupun aku suka ngegerutu karena jarang diizinin ngelakuin hal yang diingkin, walaupun aku sering nangis karena kalimat-kalimat mama yang tajam setajam pisau.. Mama tetap mamaku. Mama adalah mama terbaik yang kumiliki

I LOVE U MOM

_Anakmu_

sintya Diah Safitri (242)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline