Lihat ke Halaman Asli

Pahlawan itu, Seonggok Moral + Keinginan

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Terbayang memang, pahlawan adalah sosok yang berjasa dikehidupan lalu untuk kekinian dan selanjutnya. Setiap orang "mau" menjadi pahlawan atau kebetulan menjadi pahlawan. Strukturnya jelas, Pahlawan adalah sosok yang berkeinginan untuk dapat mengubah satu kejahatan menjadi kebajikan. Meskipun disisi lain, banyak yang terlambat atau bahkan banyak orang yang mencemooh dengan alasan mereka. Namun dibalik itu semua terdapat keinginan untuk menjadikan sesuatu...lebih bernilai.

namun, jauh dari itu...menurut saya Pahlawan adalah kita. Zaman dan sejarah tidak perlu mencatat atau bahkan organisasi-organisasi pemberi penghargaan. Kita adalah jatidiri yang mampu memberikan nilai untuk diri kita sendiri. Seseorang hanya perlu sedikit moral dan mau meskipun dalam diri kita tercap sebagai penjahat.

bermoral merupakan bagian dari pengertian pahlawan. Orang lain hanya butuh sentuhan hati nurani kita. Kepedulian, kesantunan, keimanan, dan nasionalisme merupakan "seonggok" yang dibutuhkan oleh Pahlawan (yang menjadi sosok yang mencari).

Maka dari itu, tanpa mengucilkan siapapun atau melupakan sosok yang telah tercatat dalam sejarah, harapan penulis hanyalah mengajak untuk mencoba memperlihatkan sedikit moral dalam diri kita, untuk menjadi sosok yang dapat menjadi panutan meskipun bukan pahlawan sejati.

mari berkarya, kembangkan moral untuk mendekatkan diri kepada siapapun agar negri ini menjadi lebih bijak dan berkarakter.

salam moral

ISMAIL




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline