Jauh sebelum Indonesia merdeka tahun 1945. Aktivis-aktifis dari kaum hawa indonesia sudah ada, ada yang aktif lewat pendidikan, ada yang menyuarakan suara perempuan, ada juga lewat senjata. Seperti RA kartini, yang aktif menyuarakan kebangkitan perempuan pribumi. Lalu ada seorang perempuan Indonesia yang gagah berani melawan panjajahan belanda, dia seorang pejuang dari aceh Cut Nyak Dien, perempuan yang dijuluki "Ibu Perbu" ini bukan hanya seorang meninggal pada 6 november 1908 pada usia 60 tahun.
Selain RA Katini dan Cut Nyak Dien, Indonesia juga memiliki aktifis-aktifis perempuan lainnya seperti Cut Nyak Meutia, Martha Christina Tiahahu, Dewi Sartika. Dsb. Mereka berjuang bukan untuk kaum hawa saja, mereka juga berjuang untuk memerdekakkan bangsa ini dari kebodohan dan merdeka dari bangsa lain.
Perjuangan Perempuan di Era Milenia
Butet manurung adalah salah satu pejuang di era milenia, perempuan berdarah batak ini aktif menjadi seorang guru di pedalaman jambi. Separuh hidup butet manurung didekasikan untuk suku rimba. Majalah time pernah menanugerahi "Heroes Asia Award 2004".
Beberapa Perempuan Indonesia Dalam Politik
Orang-orang hukum di Indonesia pasti mengenal Maria Ulfah Santoso. Perempuan yang pernah menjabat sebagai menteri di era bung karno ini, adalah seorang anggota BPUPKI (Perumus Batang Tubuh UUD 1945). Maria Ulfah Santoso juga merupakan peraih gelar sarjana hukum pertama di Indonesia.
Perempuan Indonesia dalam politik pernah dalam puncaknya, ketika megawati soekarnoputri menjadi perempuan Indonesia pertama yang bisa menjadi seorang presiden. Megawati soekarno menjadi presiden periode 23 juli 2001 s/d 20 oktober 2004.
Perempuan Indonesia di DPR
Saat ini tercatat perempuan Indonesia sebagai anggota DPR terdapat 97 orang dari 9 parpol periode 20014 s/d 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H